Internationalmedia.co.id melaporkan, aksi solidaritas internasional terjadi menyusul ledakan dahsyat di Pelabuhan Shahid Rajaee, Iran. Presiden Rusia Vladimir Putin langsung memerintahkan pengiriman tim penyelamat untuk membantu memadamkan api yang masih berkobar. Kedutaan Besar Rusia menyatakan beberapa pesawat berisi spesialis dari Kementerian Situasi Darurat Rusia telah diberangkatkan. Tim ini dikerahkan khusus untuk mendukung operasi pemadaman kebakaran di pelabuhan tersebut.
Tragedi di pelabuhan yang terletak di dekat Selat Hormuz itu telah menelan korban jiwa yang cukup besar. Berdasarkan laporan pejabat provinsi Hormozgan, Mohammad Ashouri, kepada televisi pemerintah Iran, jumlah korban meninggal dunia telah mencapai 40 orang. Lebih dari seribu orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka akibat ledakan yang terjadi pada Sabtu (26/4).
Penyebab pasti ledakan masih diselidiki. Pihak bea cukai pelabuhan menduga kebakaran di depot penyimpanan bahan kimia berbahaya sebagai pemicunya, sementara beberapa kontainer juga dilaporkan ikut meledak. Sumber yang dekat dengan Korps Garda Revolusi Islam Iran, yang dikutip oleh The New York Times, bahkan menyebutkan kemungkinan natrium perklorat—bahan utama dalam bahan bakar padat rudal—sebagai penyebabnya. Misteri di balik ledakan ini pun semakin menarik perhatian dunia.
