Internationalmedia.co.id melaporkan serangkaian berita internasional penting hari ini. Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah lonjakan klaim kompensasi dari warga Israel. Hampir 39.000 warga negara mengajukan permintaan ganti rugi atas kerusakan material akibat serangan rudal Iran selama konflik yang berlangsung lebih dari seminggu terakhir. Surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth, melaporkan bahwa otoritas pajak Israel telah menerima sekitar 38.700 klaim sejak konflik dimulai pada 13 Juni. Rincian klaim meliputi kerusakan bangunan (30.809), kendaraan (3.713), dan barang-barang lainnya (4.085).
Selain itu, sejumlah peristiwa internasional lain juga menarik perhatian. Iran mengeksekusi mati tiga orang yang dituduh sebagai mata-mata Israel, sehari setelah gencatan senjata antara kedua negara mulai berlaku. Ketiga individu tersebut, Idris Ali, Azad Shojai, dan Rasoul Ahmad Rasoul, dihukum gantung atas tuduhan mengimpor peralatan untuk melakukan pembunuhan atas kerja sama dengan "rezim Zionis".

Sementara itu, setelah gencatan senjata dengan Iran, militer Israel mengalihkan fokusnya kembali ke Jalur Gaza. Kepala Staf Militer Israel, Eyal Zamir, menyatakan bahwa kampanye terhadap Iran memasuki fase baru, namun prioritas utama kini adalah memulangkan sandera dan membubarkan Hamas.
Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, dalam percakapan telepon dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, menuduh AS dan Israel berupaya memecah belah negara-negara Muslim, sementara Iran sendiri mengupayakan persatuan regional.
Di Amerika Serikat, DPR menolak upaya pemakzulan Presiden Donald Trump terkait serangan udara terhadap fasilitas nuklir Iran yang dilakukan tanpa persetujuan Kongres. Usulan pemakzulan tersebut ditolak dengan suara 344 berbanding 79.
