Artikel ini mengungkap demonstrasi besar-besaran di Washington DC. Internationalmedia.co.id melaporkan, ribuan warga turun ke jalan pada Sabtu lalu, mengecam keputusan Presiden AS Donald Trump mengerahkan pasukan Garda Nasional di ibu kota negara. Aksi protes ini meluas, melibatkan berbagai kalangan, termasuk imigran tanpa dokumen dan pendukung Palestina.
Para demonstran, yang tergabung dalam pawai "We Are All D.C.", lantang menyuarakan penolakan mereka. Slogan-slogan seperti "Trump harus pergi sekarang," "Bebaskan DC," dan "Lawan Tirani," memenuhi udara. Poster-poster berisi kecaman terhadap kebijakan Trump juga terpampang di sepanjang rute pawai. Salah satu demonstran, Alex Laufer, mengungkapkan alasannya ikut berpartisipasi: "Saya di sini untuk memprotes pendudukan D.C. Kami menentang rezim otoriter, dan kami harus menyingkirkan polisi federal dan Garda Nasional dari jalanan kami."

Langkah Trump mengerahkan Garda Nasional bulan lalu, dengan alasan menegakkan hukum dan ketertiban, menuai kecaman luas. Ia juga menempatkan Departemen Kepolisian Metropolitan di bawah kendali federal dan menerjunkan personel penegak hukum federal, termasuk petugas imigrasi, ke jalanan. Para kritikus menilai tindakan ini sebagai intervensi federal yang berlebihan dan melanggar batas kewenangan. Demonstrasi ini menjadi bukti nyata penolakan warga terhadap kebijakan kontroversial tersebut. Ketegangan politik di Washington DC pun semakin meningkat.

