Tuesday, 30 April 2024

Search

Tuesday, 30 April 2024

Search

Jalan Rusak Pantura Buat Pengusaha dan Sopir Rugi Besar

Banjir di Jalur Pantura Kudus, Jawa Tengah, Kamis (2/3).

PATI- Jalan rusak dan kemacetan panjang di pantura Jawa Tengah mengakibatkan pengusaha jasa angkutan truk merugi, karena selain munculnya tambahan operasional, kerusakan armada juga keterlambatan waktu serta klaim pelanggan.

Dari pantauan Senin (6/3) kemacetan di jalur pantura Pati-Rembang masih tetap berlangsung hingga antrean kendaraan mengular mencapai 20 kilometer, bahkan berimbas ke jalur tengah Semarang-Blora yang kepadatannya meningkat hingga 100 persen dibanding biasanya.

Kerusakan di beberapa ruas jalan pantura dan jalur tengah Jawa Tengah masih terlihat, lubang hingga capai ratusan titik dengan diameter bervariasi 30-100 centimeter kedalaman 10-30 centimeter, perbaikan baik dengan penambalan hingga pengecoran juga berlangsung.

Akibat kemacetan dan kerusakan sudah berlangsung cukup lama ini, kerugian besar harus ditanggung tidak hanya oleh warga pengguna jalan umum, tetapi juga para pengusaha jasa angkutan barang, karena harus menanggung kerusakan kendaraan, keterlambatan perjalanan hingga klaim mitra kerja.

“Akibat kemacetan ini, perjalanan Pati-Rembang sepanjang 40 kilometer harus ditempuh enam jam, sehingga total dengan kerusakan Semarang-Surabaya alami keterlambatan hingga 24 jam,” ujar Sukarno (40), sopir truk angkutan barang ditemui di Juwana, Pati.

Hal tersebut juga diungkapkan pengusaha tambang pasir Ardiyanto (45), bahkan sejak adanya pembongkaran ini pengirim pasir untuk industri di Semarang terhenti, karena biaya angkutan yang tinggi.

“Ratusan pekerjaan operator di tambang maupun sopir menganggur karena usaha terhenti,” tambahnya. Kerugian paling dirasakan oleh pengusaha jasa angkutan barang, seperti diungkapkan Heru di Semarang, karena selain banyak order yang terhenti karena biaya meningkat harus menambah BBM dan uang makan, juga kerusakan kendaraan harus ditanggung para pengusaha. “Setiap berangkat paling tidak harus menambah uang makan Rp150 ribu, belum lagi tambahan biaya operasional dan kerusakan, seperti kemarin AS roda patah dan ada truk punya teman tergolong karena terperosok ke lubang,” katanya.

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah, Bambang Widjanarko mengatakan selain kerugian ditanggung oleh para pengusaha angkutan barang dan ekspedisi, banyak sopir truk yang resah karena mengalami kerugian akibat melintas di wilayah pantura Pati-Rembang.

Keresahan para sopir truk, lanjut Bambang Widjanarko, terutama  kendaraan membawa muatan barang segar seperti sayuran, roti dan ikan karena banyak komplain dari mitra kerja akibat barang rusak atau mrmbusuk di jalan. “Dampak kerusakan jalan dan kemacetan itu sangat besar, terutama pantura timur Jateng karena tidak ada jalan alternatif lain seperti tol, sedangkan melalui jalur lain kondisinya sama harus memutar jauh atau rusak,” ungkapnya. ***

Prayan Purba

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media