Internationalmedia.co.id melaporkan peristiwa mengerikan di Rafah, Jalur Gaza. Sedikitnya 24 warga Palestina tewas akibat tembakan tentara Israel pada Selasa (3/6) pagi waktu setempat. Korban tewas merupakan warga sipil yang tengah mengantre bantuan kemanusiaan di area al-Alam, Rafah Selatan. Peristiwa ini menambah daftar panjang tragedi kemanusiaan di wilayah konflik tersebut.
Kementerian Kesehatan Gaza, mengutip Al Jazeera dan Anadolu Agency, menyebutkan puluhan lainnya mengalami luka-luka, beberapa dalam kondisi kritis. Insiden ini terjadi di lokasi distribusi bantuan yang dikelola Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), lembaga yang didukung Amerika Serikat. Pihak kementerian menekankan angka korban tewas masih bersifat sementara, mengingat banyaknya korban luka yang kritis.
Militer Israel mengakui telah menembakkan senjata ke arah sekelompok orang sekitar setengah kilometer dari lokasi distribusi bantuan GHF. Mereka mengklaim individu-individu tersebut mendekati pasukan mereka dengan cara yang dianggap mengancam, mengarah ke pelanggaran rute akses yang telah ditentukan. Pernyataan resmi militer Israel menyebutkan tembakan peringatan dilepaskan, namun karena kelompok tersebut tidak mundur, tembakan tambahan diarahkan ke beberapa individu yang terus mendekat. Pernyataan tersebut tidak merinci jumlah korban tewas dan menyatakan sedang melakukan investigasi.
Insiden ini menjadi yang terbaru dalam rangkaian peristiwa serupa. Sebelumnya, sedikitnya 31 orang tewas dalam insiden serupa, dengan militer Israel membantah bertanggung jawab atas kematian warga sipil. Peristiwa ini memicu kecaman internasional, termasuk dari Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, yang menyerukan penyelidikan independen. Kejadian ini kembali menyoroti situasi kemanusiaan yang memprihatinkan di Gaza dan mendesak dunia internasional untuk segera mengambil tindakan.
