Serangan mematikan kembali terjadi di Jalur Gaza. Internationalmedia.co.id melaporkan, setidaknya 13 warga Palestina tewas akibat serangan pasukan Israel pada Sabtu (7/6). Insiden ini menambah daftar panjang kekerasan yang terjadi di wilayah tersebut.
Enam korban tewas dalam insiden penembakan di dekat pusat distribusi bantuan yang didukung Amerika Serikat di wilayah Rafah, Gaza selatan. Menurut juru bicara pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 7:00 pagi waktu setempat. Ribuan warga yang mengantre bantuan kemanusiaan menjadi sasaran tembakan dari kendaraan lapis baja Israel. Samir Abu Hadid, saksi mata di lokasi kejadian, menuturkan pasukan Israel melepaskan tembakan ke udara sebelum akhirnya menembaki warga sipil.

Tujuh korban lainnya tewas dalam serangan terpisah di Gaza utara. Serangan yang menghantam sebuah rumah dekat rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza ini juga tengah diselidiki oleh militer Israel. Pihak militer Israel sendiri hingga saat ini masih melakukan penyelidikan terhadap kedua insiden tersebut.
Pusat distribusi bantuan yang menjadi lokasi insiden pertama dioperasikan oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung AS. Operasional GHF dimulai akhir Mei lalu, bertepatan dengan pelonggaran blokade Gaza oleh Israel. Namun, PBB yang menolak bekerja sama dengan GHF karena masalah netralitas, telah memperingatkan risiko kelaparan bagi lebih dari dua juta penduduk Gaza. Tragedi ini semakin mempertegas krisis kemanusiaan yang terus membayangi Jalur Gaza.