Kemenangan Paris Saint-Germain (PSG) di final Liga Champions berujung duka. Internationalmedia.co.id melaporkan, euforia kemenangan yang membuncah di Paris berubah menjadi tragedi dengan dua korban jiwa dan penangkapan 559 pendukung.
Perayaan yang semula diwarnai bunyi klakson, sorak sorai, dan kembang api di Champs-Elysees, berubah menjadi kerusuhan. Bentrokan antara pendukung yang berjubel dan petugas keamanan tak terhindarkan. Kementerian Dalam Negeri Prancis mencatat 491 penangkapan di Paris dan 559 di seluruh Prancis.
Ironisnya, di tengah euforia, dua nyawa melayang. Seorang pria tewas tertabrak mobil di distrik ke-15 Paris, sementara seorang remaja 17 tahun di Dax tewas akibat penikaman. Pihak berwenang masih menyelidiki keterkaitan kedua peristiwa tersebut dengan perayaan kemenangan PSG. Pelaku penikaman masih dalam pengejaran.
Kerusuhan tak hanya merenggut nyawa. Sebanyak 18 petugas polisi di Paris dan tiga di wilayah lain terluka. Jumlah korban sipil yang terluka mencapai 192 orang, ditambah tujuh petugas pemadam kebakaran. Lebih dari 692 insiden kebakaran dilaporkan, termasuk 264 mobil yang dibakar. Seorang polisi bahkan mengalami koma akibat terkena kembang api di Normandia. Di Grenoble, sebuah mobil menabrak sekeluarga yang tengah merayakan kemenangan, mengakibatkan empat orang luka-luka. Pengemudi telah ditahan dan dinyatakan negatif alkohol dan narkoba.
Meskipun sebagian besar pendukung merayakan dengan damai, kerusuhan di sekitar Champs-Elysees dan Parc des Princes tak terelakkan. Mayoritas yang ditangkap diduga memiliki kembang api ilegal dan terlibat dalam tindakan anarkis. Parade kemenangan PSG di Champs-Elysees pun dibayangi tragedi ini. Polisi bersiaga ketat untuk mencegah kerusuhan meluas. Perayaan yang seharusnya menjadi momen kebahagiaan, justru meninggalkan catatan kelam.
