Tragedi mengerikan mengguncang Jalur Gaza. Internationalmedia.co.id melaporkan, sebuah bus yang membawa staf Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), lembaga yang didukung Amerika Serikat dan Israel, diserang. Kejadian ini mengakibatkan lima staf GHF, seluruhnya warga Palestina, tewas. Insiden memilukan ini terjadi Rabu malam (11/6/2025) sekitar pukul 22.00 waktu setempat, saat bus yang membawa lebih dari dua lusin staf menuju pusat distribusi bantuan di wilayah barat Khan Younis.
GHF dalam pernyataan resminya menyatakan serangan brutal tersebut dilakukan oleh kelompok Hamas. Pihak GHF juga mengungkapkan keprihatinan atas kemungkinan adanya sandera di antara korban. "Kami masih mengumpulkan fakta, tetapi apa yang kami ketahui sangat menghancurkan," ungkap GHF dalam pernyataan tertulisnya. Selain lima korban jiwa, banyak staf lainnya mengalami luka-luka. Semua korban merupakan pekerja kemanusiaan yang tengah menjalankan tugas mulia mereka.

GHF mengecam keras serangan tersebut dan menyebut para korban sebagai pahlawan kemanusiaan yang rela mempertaruhkan nyawa demi membantu sesama. Sampai saat ini, Hamas belum memberikan tanggapan resmi terkait tuduhan yang dilayangkan GHF.
Operasional GHF di Jalur Gaza sejak akhir Mei lalu memang menuai kontroversi. Didukung pendanaan privat yang kurang transparan dari Israel dan AS, GHF mengklaim telah mendistribusikan jutaan makanan. Namun, GHF dikritik karena diragukan netralitasnya, terutama setelah muncul laporan mengenai jatuhnya korban sipil di sekitar pusat distribusi bantuan mereka akibat serangan balasan Israel. Laporan Kementerian Kesehatan Gaza, yang berada di bawah kendali Hamas, mencatat lebih dari 163 warga Palestina tewas dan lebih dari 1000 luka-luka sejak GHF beroperasi. Baik GHF maupun Israel membantah laporan tersebut. Misteri di balik angka korban jiwa dan tuduhan yang saling berlawanan ini masih perlu penyelidikan lebih lanjut.