Internationalmedia.co.id melaporkan bahwa militer Israel mengumumkan dimulainya fase awal operasi militer baru di Jalur Gaza. Pernyataan resmi yang disampaikan dalam bahasa Arab melalui Telegram menyebutnya sebagai "serangan besar-besaran" yang berlangsung selama sehari penuh. Operasi ini, menurut militer Israel, merupakan perluasan pertempuran di Gaza dengan tujuan utama membebaskan sandera dan melumpuhkan Hamas.
Angka korban terus meningkat. Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan setidaknya 100 warga Palestina tewas pada Jumat (16/5) akibat serangan Israel. Jumlah ini menambah daftar panjang korban tewas sejak Israel melancarkan serangan besar-besaran pada 18 Maret lalu, setelah gencatan senjata selama dua bulan. Kementerian kesehatan Gaza mencatat angka korban tewas mencapai 2.985 orang sejak 18 Maret, meningkatkan total korban perang menjadi lebih dari 53.000 jiwa.

Serangan terbaru ini terjadi di tengah tekanan internasional kepada Israel untuk mencabut blokade bantuan kemanusiaan sebagai imbalan atas pembebasan sandera warga negara Amerika Serikat dan Israel yang ditawan Hamas. Meskipun belum ada pengumuman resmi sebelumnya, media Israel melaporkan peningkatan serangan Israel beberapa hari terakhir, sesuai dengan rencana pemerintah yang disetujui awal bulan ini. Militer Israel mengklaim telah menyerang lebih dari 150 target di seluruh Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir. Konflik ini masih terus berlangsung dan perkembangannya akan terus dipantau internationalmedia.co.id. Situasi di lapangan masih sangat dinamis dan angka korban jiwa berpotensi meningkat.