DOHA – Timnas Indonesia U-23 akan melakoni laga berat melawan macam Asia, Korea Selatan pada babak perempatfinal di Abdullah bin Khalifa Stadium, Doha, Jumat (26/4) pukul 00.30. Sanggupkah Tim Garuda Muda mengatasi kehebatan Korsel?
Duel ini terasa spesial buat pelatih Shin Tae-yong (STY). Ia tahu betul luar-dalam timnas negaranya tersebut STY punya segudang pengalaman bersama Timnas Korea Selatan, baik sebagai pemain hingga pelatih. Dia pernah membesut kelompok umur U-20 dan U-23 pada 2015-2017 sampai memimpin Taeguk Warriors di Piala Dunia 2018.
Shin Tae-yong sudah menyaksikan langsung laga Korea Selatan kontra Jepang di Jassim bin Hamad Stadium untuk memantau kekuatan sang lawan. Pasukan Hwang Sun-hong mengakhiri duel dengan kemenangan 1-0
“Baik Korea maupun Jepang tidak memberikan yang terbaik di pertandingan terakhir, jadi performa mereka kurang bagus. Saya menonton dengan pikiran tenang. Itu bukan permainan yang bisa saya analisis,” kata STY, dilansir dari media Korea Selatan New Sis.
Hanya ia menyebutkan, Hong Yun-sang dan kolega punya kekuatan individu lebih baik ketimbang Indonesia. “Korea adalah tim dengan kemampuan individu yang bagus. Mereka punya kondisi fisik dan kekuatan. Dari segi kekuatan, mereka bisa dilihat sebagai tim yang lebih baik dari Indonesia. Namun, kami memiliki satu hari libur lebih banyak dibandingkan Korea, jadi kami memiliki waktu luang. Karena kami mengenal tim Korea dengan baik, kami sudah mempersiapkannya dengan baik,” urainya.
Magis Stadion Abdullah bin Khalifa kembali dinanti Garuda Muda. Indonesia mempunyai memori bagus di stadion ini sejak di Piala Asia 2023 dan saat berlaga di Piala Asia U-23 2024
Di Piala Asia 2023, Indonesia yang juga dibawa Shin Tae-yong menaklukkan Vietnam. Pada Januari lalu, Indonesia menang 1-0 berkat gol dari Asnawi Mangkualam Bahar.
Di Piala Asia U-23 2024, Indonesia dua kali berlaga di Stadion Abdullah bin Khalifa. Australia dan Yordania yang sukses ditaklukkan oleh tim Merah Putih. Indonesia, baik di level senior dan U-23, sudah mencatatkan enam gol di Stadion Abdullah bin Khalifa. Indonesia kebobolan satu gol dan dua kali mencatatkan clean sheet.
Pada ajang Piala Asia U-23, Indonesia mengejar mimpi besar bersama Shin Tae-yong. Indonesia ingin merebut tiket ke Olimpiade 2024. Terakhir kali Indonesia lolos ke Olimpiade pada 1956. “Sejarah sedang diciptakan,” kata Shin Tae-yong seperti dikabarkan oleh media Korea Selatan, Donga Ilbo
Sementara Korea Selatan dalam tren positif dan kepercayaan diri tinggi. Maka Garuda Muda mesti waspada dan tak lengah. Korea Selatan melaju dengan status juara Grup B. Mereka menyapu bersih tiga laga grup dengan kemenangan dan belum kebobolan sama sekali.
Korea Selatan membungkam Uni Emirat Arab 1-0 pada laga pertama grup dan menyikat Republik Rakyat Tiongkok 2-0. Pasukan Hwang Sun-hong menaklukkan rival bebuyutan Jepang 1-0 untuk memastikan diri sebagai jawara Grup B.
Kemenangan atas Jepang mendongkrak kepercayaan diri Korea Selatan. Paik Sang-hoon dan kawan-kawan telah mempersiapkan diri dengan baik di camp latihan Al-Ersal.
“Suasana hati tim adalah yang terbaik setelah memenangkan pertandingan melawan Jepang. Indonesia juga menyadari kami adalah tim yang kuat, jadi kami mempersiapkan diri dengan baik. Atmosfer pemain lagi bagus-bagusnya. Saya ingin tampil (melawan Indonesia),” kata Sang-hoon, dilansir dari Xports News.
Dalam catatan RSSSF, Indonesia U-23 pernah berhadapan dengan Korea Selatan U-23 sebanyak tujuh kali. Hasilnya, tim Merah-Putih selalu menelan kekalahan.
Kekalahan terbesar Indonesia U-23 dari Korsel U0-23 terjadi pada Kualifikasi Olimpiade 2000. Bertanding di Seoul, Indonesia dicukur 0-7 oleh Korsel.
Secara keseluruhan, Indonesia U-23 kebobolan sebanyak 24 gol saat melawan Korsel. Indonesia bisa membobol Korsel sebanyak tiga kali. Untuk laga kali ini, Indonesia bisa menjadi lawan sengit untuk Korsel.***
