Internationalmedia.co.id – News melaporkan, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, sedang berada di Korea Selatan (Korsel) saat Korea Utara (Korut) meluncurkan rudal balistik. Kejadian ini terjadi pada Senin (6/1/2025) waktu setempat. Kehadiran Blinken di Seoul tak menghalangi Pyongyang untuk melakukan aksi provokatif tersebut.
Bersama Menlu Korsel, Cho Tae Yul, Blinken langsung menggelar konferensi pers. Dalam kesempatan itu, ia mengecam keras peluncuran rudal tersebut. "Kami mengecam peluncuran rudal DPRK hari ini, yang merupakan pelanggaran lainnya terhadap banyak resolusi Dewan Keamanan PBB," tegas Blinken, menggunakan singkatan resmi Korea Utara, Republik Rakyat Demokratik Korea.
Militer Korsel mendeteksi rudal balistik Korut yang diluncurkan dan jatuh di Laut Timur, atau Laut Jepang. Rudal tersebut dilaporkan terbang sejauh 1.100 kilometer. Ini merupakan peluncuran rudal pertama Korut di tahun 2025. Sebagai respons, Korsel meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat koordinasi dengan AS dan Jepang.
Kehadiran Blinken di Korsel untuk bertemu dengan pejabat tinggi setempat menjadi latar belakang yang menarik perhatian dunia. Selain mengecam Korut, Blinken juga menyoroti peran Rusia yang diduga menjadi sekutu Pyongyang dalam aksi ini. Ketegangan di Semenanjung Korea kembali meningkat tajam menyusul insiden ini.
