Close Menu
  • Amerika
  • Asean
  • Asia
  • Eropa
  • Timur Tengah
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Amerika
  • Asean
  • Asia
  • Eropa
  • Timur Tengah
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
Internationalmedia.co.idInternationalmedia.co.id
  • Amerika
  • Asean
  • Asia
  • Eropa
  • Timur Tengah
Internationalmedia.co.idInternationalmedia.co.id
Home ยป Rahasia Telepon Bocor, PM Thailand Dipaksa Mundur?
Trending Indonesia

Rahasia Telepon Bocor, PM Thailand Dipaksa Mundur?

GunawatiBy Gunawati19-06-2025 - 15.45Tidak ada komentar2 Mins Read0 Views
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Telegram Tumblr Email
Rahasia Telepon Bocor, PM Thailand Dipaksa Mundur?
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Gempar! Internationalmedia.co.id memberitakan aksi demonstrasi besar-besaran di Bangkok menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra. Ratusan demonstran memenuhi Government House, kantor resmi Perdana Menteri, Rabu (18/6) kemarin. Mereka geram atas kebocoran rekaman percakapan telepon Paetongtarn dengan mantan pemimpin Kamboja, Hun Sen.

Isi percakapan yang bocor tersebut dinilai telah menyinggung publik dan memicu kontroversi besar. Paetongtarn disebut-sebut menyebut komandan militer di timur laut Thailand sebagai "lawan", dan memanggil Hun Sen dengan sebutan "paman". Pernyataan tersebut dianggap sebagai penghinaan dan dinilai telah merusak citra negara. Reaksi keras pun tak terelakkan.

Rahasia Telepon Bocor, PM Thailand Dipaksa Mundur?
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Partai Bhumjaithai, mitra koalisi utama, langsung menarik diri, menuduh Paetongtarn merusak negara dan menghina martabat militer. Demonstrasi pun pecah. Di bawah terik matahari, para demonstran, banyak di antaranya pendukung gerakan "Yellow Shirts" yang konservatif dan pro-kerajaan, mengangkat tinggi bendera Thailand dan spanduk bertuliskan kecaman terhadap sang Perdana Menteri. Ucapan "Pergi!" dan "Pergi ke neraka!" menggema di udara, diiringi oleh kehadiran puluhan polisi antihuru-hara.

Seorang demonstran berusia 68 tahun, Kanya Hanotee, menyatakan kekecewaannya. "Dia kurang memiliki keterampilan negosiasi. Memangnya dia siapa? Negara ini bukan miliknya," tegasnya kepada kantor berita AFP. Para demonstran menilai Paetongtarn, yang berusia 38 tahun, "kurang memiliki keterampilan diplomatik" dan telah "membahayakan kepentingan nasional". Skandal ini pun menjadi ujian berat bagi pemerintahan Paetongtarn. Akankah ia bertahan?

Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Gunawati
Gunawati

kontributor International Media yang berfokus pada peliputan berita dari kawasan Amerika dan Eropa. Ia secara rutin menyajikan analisis mengenai kebijakan luar negeri, isu-isu sosial, dan perkembangan politik di negara-negara Barat.

Related Posts

Filipina Kembali Berduka, Topan Super Fung-wong Menerjang!

09-11-2025 - 20.05

Tragedi di Perairan Malaysia: Kapal Imigran Tenggelam, Puluhan Orang Hilang!

09-11-2025 - 17.05

Tragis! Salah Alamat, Petugas Kebersihan Tewas Ditembak di Depan Rumah

09-11-2025 - 15.45

Trump Batalkan Kehadiran di KTT G20, Ada Apa dengan Afrika Selatan?

09-11-2025 - 15.30

Jepang Siapkan Jurus Pamungkas Atasi Teror Beruang, Pemburu Jadi Garda Depan?

09-11-2025 - 15.15

Myanmar Gempur Sarang Penipuan Online, Ratusan Bangunan Rata dengan Tanah?

09-11-2025 - 15.00
Leave A Reply Cancel Reply

Internationalmedia.co.id
  • Privacy
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Tentang

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.