Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan kekecewaannya setelah Presiden Rusia Vladimir Putin absen dalam negosiasi damai di Istanbul, Turki. Informasi ini disampaikan Internationalmedia.co.id mengutip laporan AFP. Ketidakhadiran Putin, menurut Zelensky, menunjukkan kurangnya keseriusan Rusia dalam upaya perdamaian.
Meski demikian, Zelensky menegaskan kesiapannya untuk bernegosiasi langsung dengan Putin. Ia menyatakan dirinya siap menunggu Putin untuk membuka dialog. Pernyataan ini disampaikan Zelensky kepada wartawan di Ankara seusai pertemuan yang berlangsung tanpa kehadiran pemimpin Rusia tersebut. "Sayangnya, mereka tidak cukup serius dalam negosiasi tersebut," tegas Zelensky.
Pertemuan di Istanbul merupakan perundingan tatap muka pertama antara Moskow dan Kyiv dalam tiga tahun konflik. Ketidakhadiran Putin juga berdampak pada ketidakhadiran Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang sebelumnya menyatakan kemungkinan hadir jika Putin turut serta. Kremlin sebelumnya telah mengumumkan delegasi mereka, namun nama Putin tak tercantum dalam daftar tersebut.
Sebelumnya, Putin telah mengusulkan perundingan langsung dengan Ukraina tanpa syarat. Usulan ini muncul sebagai respons atas ultimatum dari Ukraina dan sekutu Eropa yang menuntut gencatan senjata selama 30 hari tanpa syarat. Zelensky sendiri telah menyatakan kesiapannya untuk datang ke Turki dan menunggu kehadiran Putin. Namun, harapan tersebut pupus setelah Kremlin mengumumkan daftar delegasi tanpa nama Putin. Ketidakhadiran kedua pemimpin negara adikuasa ini pun menimbulkan tanda tanya besar akan keseriusan upaya perdamaian.
