Internationalmedia.co.id – Presiden Rusia Vladimir Putin kembali menegaskan ambisinya untuk menguasai penuh wilayah Donbas di Ukraina. Pernyataan keras ini disampaikan menjelang kunjungannya ke New Delhi, India, dan menjadi sinyal kuat bahwa Moskow tidak akan mengendurkan tekanan militernya.
Putin dengan tegas menyatakan bahwa Rusia akan merebut Donbas dengan kekuatan senjata, kecuali jika pasukan Ukraina memilih untuk mundur dari wilayah tersebut. Donbas sendiri merupakan wilayah yang terdiri dari Donetsk dan Luhansk, yang telah menjadi pusat konflik antara separatis pro-Rusia dan pasukan Ukraina sejak 2014.

Pernyataan ini sejalan dengan tujuan Rusia sejak awal invasi pada Februari 2022. Moskow berambisi untuk menguasai seluruh wilayah Donbas, yang saat ini sebagian masih dikuasai oleh Ukraina.
Pemerintah Ukraina sendiri telah berulang kali menolak untuk menyerahkan wilayahnya kepada Rusia sebagai imbalan atas perdamaian. Presiden Volodymyr Zelensky menegaskan bahwa Rusia tidak boleh diberi hadiah atas agresi yang telah dilakukannya.
Saat ini, Rusia menguasai sekitar 19,2 persen wilayah Ukraina, termasuk Krimea yang dicaplok pada 2014, seluruh Luhansk, sebagian besar Donetsk, Kherson, dan Zaporizhzhia, serta sebagian kecil wilayah lainnya. Sekitar 5.000 km persegi wilayah Donetsk masih berada di bawah kendali Ukraina.
Dalam pembicaraan dengan Amerika Serikat mengenai potensi kesepakatan damai, Rusia terus menekankan keinginannya untuk menguasai seluruh Donbas dan meminta pengakuan informal dari AS atas kendali Moskow atas wilayah tersebut.
Putin juga mengungkapkan bahwa Rusia telah menerima beberapa proposal dari AS terkait Ukraina dan menekankan perlunya melanjutkan perundingan. Pertemuan antara Putin dan utusan AS, Steve Witkoff dan Jared Kushner, di Kremlin pada Selasa lalu menjadi indikasi adanya upaya untuk mencari solusi diplomatik, meskipun dengan tuntutan yang tinggi dari pihak Rusia.

