Internationalmedia.co.id melaporkan, pemilihan presiden (Pilpres) Korea Selatan (Korsel) hari ini berlangsung dengan antusiasme tinggi dari masyarakat. Warga berbondong-bondong mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) untuk menyalurkan hak pilihnya. Laporan dari AFP, Selasa (3/6/2025), mencatat antrean panjang di sejumlah TPS, bahkan sejak pukul 6.00 pagi waktu setempat. Salah satunya di Munrae-dong, Seoul, di mana warga lanjut usia tampak bersemangat memberikan suara.
"Kami datang lebih awal berharap kandidat pilihan kami menang, karena pemilihan presiden ini sangat penting," ujar Yu Bun-dol (80 tahun) kepada AFP. Bun-dol mengaku memilih kandidat dari Partai Kekuatan Rakyat (PPP), partai berhaluan konservatif. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Korsel menyebutkan jutaan warga telah menggunakan hak pilihnya, bahkan lebih dari sepertiga pemilih terdaftar telah memberikan suara selama masa pemungutan suara awal dua hari sebelumnya.
Survei menunjukkan elektabilitas Lee Jae-myung unggul signifikan, mencapai 49%. Sementara itu, Kim Moon-soo dari PPP, yang merupakan kandidat dari partai yang sama dengan mantan Presiden Yoon Suk Yeol, tertinggal cukup jauh dengan perolehan suara sekitar 35%. Pilpres mendadak ini digelar menyusul pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol akibat penetapan darurat militer singkat pada Desember lalu.
Yoon, yang kini berusia 64 tahun, ditahan bulan lalu dan menghadapi dakwaan pemberontakan, dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup atau bahkan hukuman mati. Sidang kasusnya telah dimulai sejak Februari lalu, menandai peristiwa bersejarah di Korsel karena merupakan presiden pertama yang menghadapi proses hukum demikian. Pilpres ini pun menjadi momentum penting bagi Korsel untuk menentukan pemimpin baru pasca pemakzulan tersebut.
