Monday, 06 May 2024

Search

Monday, 06 May 2024

Search

Nusron Wahid: Jika KIB dan KKIR Dilebur: Capres Prabowo, Cawapres Airlangga

Kepala Bapillu Partai Golkar Nusron Wahid.

JAKARTA – Kepala Bapillu Partai Golkar Nusron Wahid menyebut  peluang koalisi empat partai yang diintegrasikan dari dua koalisi, yakni Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Proposal jika KIB dilebur dengan KKIR, bakal capresnya dari KKIR dan cawapresnya KIB.


“Ya kan begini ya, kalau gagasannya itu adalah integrasi dua koalisi yaitu KIB dan KKIR, kan KKIR sudah mempunyai calon presiden yang pakem, yang tidak mau ditawar, namanya Pak Prabowo Subianto. Supaya ini (koalisi) bisa melebur, kan kita juga harus ada yang mau mengalah,” kata Nusron Wahid kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/6).

“Oke kalau begitu presidennya dari KKIR, tapi wakil presidennya dari KIB,” kata Nusron.
 

Ia menilai KKIR kekeh dengan Prabowo Subianto sebagai bakal capres 2024. Namun, cawapres diusulkan akan datang dari KIB. Nusron pun mengatakan dirinya sebagai kader Golkar berkepentingan untuk mengusung Airlangga Hartarto untuk menjadi pendamping Prabowo.

“Ya KIB siapa (cawapresnya) biar diputus dalam KIB. Tapi tentunya karena saya orang Golkar, berkepentingan supaya KIB itu nanti yang muncul nanti nama Pak Airlangga Hartarto,” terangnya.

Nusron menyebut Airlangga sangat wajar jika menjadi cawapres Prabowo dari KIB. Sebab, katanya, Golkar merupakan partai yang besar dalam KIB ketimbang PAN.

“Kenapa? Karena Airlangga merupakan Ketua Umum Golkar, dalam KIB, Golkar juga partai paling besar, wajar dong dan relevan begitu,” katanya.

“Ini (koalisi) kalau jadi bagus. Kenapa? Karena Gerindra secara suara pemenang nomor tiga, ini nomor dua, mempunyai presentasi. Di dalam KKIR, Gerindra adalah partai paling besar, lebih besar dari PKB. Dalam KIB, Golkar adalah yang lebih besar daripada PAN saya kira fair. Ketika nanti bagaimana rumusannya kalau proposalnya disetujui atau tidak disetujui, ya namanya kan soal bagaimana nanti para empat ketua umum ini berunding,” ujarnya.

 Nusron mengatakan pihaknya tengah memprioritaskan pembentukan koalisi besar untuk mengusung presiden dari KKIR dan wakil presiden dari KIB. Namun, dia berbicara soal peluang munculnya poros keempat jika koalisi ini tak terwujud.

“Hari ini kita buat prioritas pertama koalisi besar dengan presiden dari KKIR, kemudian wakil presiden dari KIB. Kalau nggak terjadi ya, maka muncul poros keempat, bisa Golkar dengan PAN atau dji samsoe dan sebagainya,” tuturnya.

“Ya berbagai probability, opsi dengan PKB juga ada juga, masing-masing masih terbuka, masih cair kan sampe bulan Oktober kan, orang dulu Kiai Ma’ruf aja satu hari sebelumnya baru putus kok,” katanya lebih lanjut. Sementara itu, Wakil Sekjen PAN Fikri Yasin,  sebelumnya mengatakan partainya terus melakukan silaturahmi dengan semua partai politik. Fikri menyebut PAN mengarah koalisi bersama Gerindra, Golkar, dan PKB.

“Kalau silaturahmi ya memang dengan semua partai itu wajib. Tapi yang mengarah ke koalisi saat ini hanya empat partai, yaitu PAN, Gerindra, Golkar, dan PKB,” ujar Fikri saat dihubungi, Selasa (13/6).

Fikri mengatakan empat partai ini tengah menggodok rencana pembentukan koalisi ke arah lebih permanen. Koalisi ini mengusung Ketum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada 2024.

“Itu yang sedang kita mantapkan ke arah yang permanen untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai presiden,” ungkapnya.

Fikri pun menilai partainya kini mengarah dukungan ke Prabowo sebagai capres. Dari keempat ketum partai, menurutnya, hanya Prabowo yang berpotensi besar pada Pilpres 2024.

“Bukan sudah mantap, tapi potensi paling besar di antara ketum empat partai capresnya ya Prabowo,” katanya. ***

Osmar Siahaan

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media