Keputusan Presiden Trump mengerahkan ratusan Marinir ke Los Angeles menyusul aksi demonstrasi yang berujung kerusuhan menuai kecaman keras dari Gubernur California, Gavin Newsom. Internationalmedia.co.id melaporkan, Newsom melalui media sosial X menyebut langkah tersebut "gila". Ia mengecam keras penggunaan pasukan militer untuk menghadapi warga sipil Amerika sendiri. "Marinir AS telah bertugas dengan terhormat di berbagai medan perang membela demokrasi," tulis Newsom, "Mereka seharusnya tidak dikerahkan di tanah Amerika untuk menghadapi warga negara mereka sendiri demi memenuhi fantasi gila seorang Presiden diktator. Ini tidak mencerminkan Amerika."
Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, membela keputusan tersebut dengan alasan meningkatnya ancaman terhadap petugas penegak hukum federal dan gedung-gedung pemerintah. Sekitar 700 personel Marinir dikerahkan untuk memulihkan ketertiban di kota tersebut. Hegseth menegaskan kewajiban pemerintah federal untuk melindungi petugas penegak hukum, bahkan jika Gubernur Newsom tidak setuju.

Aksi protes di Los Angeles sendiri dipicu oleh operasi penggerebekan dan penangkapan terhadap puluhan orang yang diduga imigran ilegal dan anggota geng kriminal. Kerusuhan yang terjadi selama empat hari terakhir ditandai dengan pembakaran mobil, penjarahan toko, dan bentrokan antara demonstran dan aparat keamanan. Sebelumnya, Trump telah mengerahkan 2.000 pasukan Garda Nasional untuk meredakan demonstrasi, namun situasi tetap memanas hingga membutuhkan pengerahan pasukan Marinir. Penggunaan Garda Nasional dalam kasus kerusuhan sipil terbilang jarang, biasanya mereka dikerahkan untuk penanganan bencana alam. Terakhir kali Garda Nasional dikerahkan di Los Angeles adalah setelah pembunuhan George Floyd pada tahun 2020. Trump sendiri mengklaim telah mengirimkan tambahan 2.000 personel Garda Nasional untuk membantu memulihkan ketertiban.