Internationalmedia.co.id melaporkan kunjungan bersejarah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, ke Arab Saudi pada awal Mei 2025. Kedatangannya disambut meriah oleh Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), dengan pengawalan jet tempur F-15 milik Saudi yang mengiringi Air Force One hingga mendarat di Riyadh. Kunjungan empat hari ini, yang awalnya diprediksi akan fokus pada krisis keamanan di Gaza dan ancaman nuklir Iran, justru diwarnai oleh kesepakatan ekonomi dan pengumuman mengejutkan lainnya.
Selama berada di Saudi, Trump berpartisipasi dalam Forum Investasi Saudi-AS, di mana Menteri Investasi Saudi, Khalid al-Falih, menyatakan optimisme atas kerja sama kedua negara. Al-Falih menekankan bahwa kolaborasi AS-Saudi telah menghasilkan dampak positif yang signifikan di berbagai sektor. Namun, sorotan utama kunjungan ini justru terletak pada keputusan Trump yang tak terduga.
Trump mengumumkan pencabutan semua sanksi terhadap Suriah, sebuah keputusan yang mengejutkan banyak pihak. Langkah ini, menurut laporan Al Arabiya, dipicu oleh permintaan MBS. Trump beralasan bahwa sanksi tersebut telah menjalankan fungsinya, dan kini saatnya Suriah untuk bangkit. Pertemuan Trump dengan Presiden sementara Suriah, Ahmed al-Sharaa, menandai momen bersejarah, karena belum pernah terjadi sebelumnya seorang presiden AS bertemu dengan pemimpin Suriah sejak tahun 2000. Dalam pertemuan tersebut, Trump mendesak Suriah untuk menormalisasi hubungan dengan Israel dan mendeportasi militan Palestina.
Selain Suriah, Trump juga menyampaikan pesan keras kepada Iran, memberikan pilihan antara "kekacauan dan teror" atau perdamaian. Ia menyatakan kesediaannya untuk bernegosiasi, namun menegaskan bahwa Iran tidak akan pernah memiliki senjata nuklir. Trump juga membandingkan kontras antara kemajuan Arab Saudi dan situasi di Iran, menekankan perbedaan signifikan antara kedua negara.
Kunjungan Trump ke Arab Saudi bukan hanya sekadar kunjungan kenegaraan biasa, tetapi sebuah rangkaian peristiwa yang penuh dengan kejutan dan menandai babak baru dalam dinamika politik Timur Tengah. Langkah-langkah berani Trump, terutama pencabutan sanksi terhadap Suriah, akan berdampak signifikan terhadap stabilitas regional dan hubungan internasional di masa mendatang. Bagaimana dampak jangka panjang dari keputusan ini? Kita tunggu saja perkembangannya.
