Internationalmedia.co.id melaporkan, tensi di perbatasan Pakistan dan India kembali memanas. Pemerintah Pakistan melaporkan setidaknya 11 warga sipilnya tewas akibat serangan terbaru yang dilancarkan India di wilayah Kashmir yang disengketakan. Insiden ini menambah daftar panjang korban jiwa dalam eskalasi konflik antara kedua negara tetangga yang sama-sama memiliki senjata nuklir tersebut.
Menteri Informasi Kashmir yang dikelola Pakistan, Mazhar Saeed Shah, menyatakan serangan tersebut terjadi Jumat malam lalu di lebih dari lima titik sepanjang Garis Kontrol (Line of Control/LoC). "Serangan brutal India menewaskan 11 orang, termasuk seorang anak dan empat wanita, serta melukai 56 lainnya," ungkap Shah seperti dikutip internationalmedia.co.id.
Ketegangan antara India dan Pakistan meningkat tajam sejak serangan mematikan di Kashmir yang dikuasai India pada 22 April lalu. Serangan tersebut menewaskan 26 orang, mayoritas turis Hindu India. India langsung menuding Pakistan sebagai dalang di balik serangan tersebut, tuduhan yang dibantah keras oleh Islamabad.
Sejak Rabu lalu, pertempuran udara dan darat terjadi silih berganti. India mengklaim telah melakukan serangan udara di wilayah Pakistan, menargetkan kelompok militan. Islamabad membantah klaim tersebut dan menyatakan serangan tersebut menewaskan sedikitnya 31 warga sipil. Pakistan juga mengklaim telah menembak jatuh lima jet tempur India.
Saling tuding terus berlanjut. India menuduh Pakistan mengirimkan ratusan drone untuk menyerang instalasi militernya, sementara Pakistan membantah dan balik menuduh India menggunakan drone buatan Israel. Bahkan, Pakistan juga menuduh India menyerang tiga pangkalan udaranya dengan rudal. Konflik ini, yang melibatkan rudal, drone, dan baku tembak, merupakan yang terburuk dalam beberapa dekade terakhir dan telah menewaskan lebih dari 50 warga sipil, sebagian besar di wilayah Pakistan. Jumlah korban jiwa diperkirakan akan terus bertambah seiring berlanjutnya ketegangan.
