Sunday, 05 May 2024

Search

Sunday, 05 May 2024

Search

Kapolri dan Erick Thohir Siap Bongkar Kecurangan Liga Indonesia

Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan Ketum PSSI, Ercik Thohir (Foto: Istimewa).

JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menggelar pertemuan denga Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (26/6).

Listyo Sigit mengungkapkan bahwa, pihaknya bersama dengan PSSI menemukan adanya indikasi pelanggaran atau kecurangan di perangkat liga sepakbola Indonesia.

“Tentunya kami telah membentuk Satgas Anti-Mafia Bola di bulan Maret 2023 dalam perjalanan kompetisi yang akan berakhir dan juga kita akan menghadapi kompetisi yang akan dimulai bulan Juli nanti oleh Ketum PSSI. Kita temukan, sekali lagi kita temukan adanya indikasi pelanggaran atau kecurangan yang dilakukan oleh perangkat pertandingan,” kata Jenderal Listyo Sigit.

Pihak kepolisian dalam hal ini Satgas Anti-Mafia Bola, sedang melakukan penyelidikan terkait dengan munculnya indikasi kecurangan perangkat pertandingan sepakbola Indonesia.

“Saya tidak perlu sebutkan siapa perangkat pertandingan itu siapa tapi dalam waktu dekat saya perintahkan kepada Satgas Mafia Bola untuk melakukan pendalaman dan penyelidikan sesuai data yang kami temukan,” ujarnya.

Kapolri  memastikan bahwa, Polri bersama dengan PSSI sudah berkomitmen untuk memberangus seluruh praktik kecurangan demi mewujudkan iklim persepakbolaan Indonesia yang jauh lebih baik. “Tentunya sekali lagi ini komitmen Polri dengan membentuk Satgas Anti-Mafia Bola ingin mengawal agar kompetisi liga baik 1,2,3 akan menghasilkan kompetisi yang fair, berkualitas dan menghasilkan atlet yang berprestasi dan siap maju di laga nasional maupun internasional,” katanya.

“Tentunya rekan masih ingat pada saat pertama kali pengurus PSSI dibentuk dan kita bersama-sama mengeluarkan statement saat itu di Gelora Bung Karno (GBK) terkait komitmen Polri untuk mengawal dan mendukung kompetisi bola di Indonesia untuk berjalan dengan fair. Tidak ada lagi istilah pengaturan skor atau match fixing,” ujar mantan Kabareskrim tersebut. ***

Osmar Siahaan

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media