Kapal induk nuklir USS Abraham Lincoln milik Amerika Serikat (AS) baru-baru ini meninggalkan wilayah Timur Tengah dan bersama sejumlah kapal perang lainnya, terlihat mendekati kawasan Indonesia pada akhir pekan lalu.
Berdasarkan peta pelacakan yang ditampilkan oleh Newsweek pada Selasa (26/11/2024), USS Abraham Lincoln telah tiba di Port Klang, Malaysia, pada pekan lalu untuk kunjungan terjadwal. Pelabuhan ini terletak di pantai barat Malaysia dan menghadap langsung ke Selat Malaka, yang menghubungkan Samudra Hindia dengan Samudra Pasifik.
Selain itu, tiga kapal perusak yang tergabung dalam Kelompok Serang Kapal Induk USS Abraham Lincoln juga mengunjungi dua negara lain di kawasan tersebut.
USS Frank E. Petersen Jr. melaksanakan kunjungan pelabuhan di Singapura, sementara USS Spruance dan USS Michael Murphy berlabuh di Thailand.
Angkatan Laut AS menyatakan bahwa kunjungan ke tiga negara secara bersamaan oleh kelompok serang kapal induk ini menampilkan fleksibilitas yang menjadi ciri khas operasi mereka di kawasan tersebut.
Sementara itu, dua kapal perusak lainnya, USS O’Kane dan USS Stockdale, tetap berada di Timur Tengah untuk melaksanakan operasi keamanan maritim di kawasan tersebut.
Pentagon memutuskan untuk menarik USS Abraham Lincoln dari Timur Tengah setelah menjalani penugasan di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran. Selama bertugas di kawasan tersebut, kapal induk ini sempat menjadi sasaran serangan rudal dan drone yang dilancarkan oleh kelompok Houthi di Yaman.
Kelompok serang kapal induk USS Abraham Lincoln telah menjalankan misi di Timur Tengah sejak akhir Agustus. Sebelumnya, kapal induk tersebut direncanakan untuk bertugas di wilayah Samudra Pasifik Barat dan Samudra Hindia Timur di bawah operasi Armada Ketujuh AS, sebelum dialihkan ke Timur Tengah oleh militer AS.
Kunjungan USS Abraham Lincoln ke kawasan menandai kembalinya kapal induk Amerika Serikat ke Laut China Selatan. Wilayah ini terus menjadi pusat ketegangan akibat klaim yang tumpang tindih atas pulau-pulau, terumbu karang, dan zona maritim oleh China, Filipina, Malaysia, serta beberapa negara lain.
Berdasarkan foto yang dirilis oleh Angkatan Laut Amerika Serikat, kapal induk terakhir yang beroperasi di Laut China Selatan adalah USS Theodore Roosevelt. Kapal tersebut terlihat di wilayah tersebut pada 20 September sebelum akhirnya kembali ke pangkalannya di California pada 15 Oktober.
USS Abraham Lincoln mencatat sejarah sebagai kapal induk Amerika Serikat pertama yang mengunjungi Malaysia sejak tahun 2012.
“Kunjungan ini menyoroti komitmen bersama kita terhadap stabilitas regional dan kedaulatan Malaysia,” kata Edgard D Kagan, Duta Besar AS untuk negara Asia Tenggara tersebut.
Kapal induk saudara USS Abraham Lincoln, yaitu USS George Washington, baru saja kembali ke pelabuhan asalnya di Pangkalan Angkatan Laut Yokosuka, Jepang, pada Jumat. Kepulangan ini menandai berakhirnya “kesenjangan kapal induk” Amerika Serikat di wilayah Samudra Pasifik Barat sejak musim panas lalu.
Pada akhir Oktober, Angkatan Laut China menunjukkan kekuatan militernya di Laut China Selatan dengan menggelar operasi kapal induk ganda untuk pertama kalinya. Operasi ini berlangsung saat tidak ada kapal induk Amerika yang bertugas di wilayah Samudra Pasifik Barat secara lebih luas.
Selain USS Abraham Lincoln dan USS George Washington, kapal induk lain milik Amerika Serikat, yaitu USS Carl Vinson, juga sedang dalam perjalanan menuju Samudra Pasifik Barat. Kapal tersebut berangkat dari pelabuhan asalnya di San Diego, California, pada 18 November, untuk memulai penempatan operasionalnya di kawasan Samudra Pasifik.