Internationalmedia.co.id melaporkan peningkatan signifikan aktivitas militer China di sekitar Taiwan. Seorang pejabat keamanan Taiwan yang tak disebutkan namanya mengungkapkan bahwa Beijing mengerahkan dua kapal induk dan hingga 70 kapal militer lainnya di perairan utara dan selatan Taiwan sepanjang Mei 2025. Pengerahan ini menjadi bukti nyata peningkatan tekanan militer China terhadap pulau yang berpemerintahan demokratis tersebut.
Aktivitas tersebut terpantau dari Laut Kuning hingga Laut China Selatan. Kapal-kapal perang China, termasuk kapal angkatan laut, terlihat beroperasi dalam jumlah besar. Bahkan, beberapa kapal terdeteksi melintasi Selat Miyako hingga Samudra Pasifik Barat untuk latihan jarak jauh, termasuk latihan gabungan udara-laut. Sekitar 30 kapal tanpa identitas jelas terpantau dekat Kepulauan Penghu pada 19 Mei, diduga sengaja dikirim untuk mengganggu.
Lebih dari itu, Kementerian Pertahanan Taiwan mencatat setidaknya 75 pesawat militer China terlibat dalam tiga aktivitas "patroli kesiapan tempur" dekat Taiwan selama bulan Mei. Pejabat keamanan Taiwan menyebut aktivitas militer China bulan lalu sebagai yang "paling provokatif". Ketegangan bahkan meningkat hingga memicu protes diplomatik antara China dan Jepang terkait insiden di sekitar pulau yang disengketakan.
Pejabat tersebut menambahkan bahwa tindakan China merupakan demonstrasi "ekspansi militer" dan bertujuan untuk mengendalikan seluruh gugusan pulau serta meningkatkan kemampuan militernya. Rata-rata, antara 50 hingga 70 kapal angkatan laut dan pemerintah, serta ratusan pesawat militer, terlibat dalam operasi yang terus-menerus menekan Taiwan. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi invasi dan meningkatkan ketegangan geopolitik di kawasan tersebut.
