Internationalmedia.co.id melaporkan, tekanan internasional terhadap Israel pasca serangan di Gaza tak membuat Jerman goyah. Berbeda dengan seruan sejumlah negara Eropa, Jerman tetap berkomitmen memasok senjata ke Israel. Hal ini ditegaskan langsung oleh Menteri Luar Negeri Jerman, Johann Wadephul, dalam konferensi pers bersama Menlu Spanyol, Jose Manuel Albares, di Madrid, Senin (26/5).
Wadephul menekankan kewajiban Jerman untuk membantu keamanan Israel, mengingat sejarah dan hubungan unik kedua negara. Menurutnya, pemasokan senjata merupakan bagian dari komitmen tersebut, merujuk pada tanggung jawab moral Jerman pasca Holocaust. Pernyataan ini bertolak belakang dengan desakan Spanyol yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel dan penghentian kerja sama UE-Israel.
Spanyol, yang selama ini vokal mengkritik serangan Israel di Gaza, mengajak negara-negara Uni Eropa untuk mengikuti langkahnya. Albares bahkan menyebut serangan Israel sebagai tindakan tanpa tujuan militer, hanya untuk mengubah Gaza menjadi "kuburan besar". Ia mendesak akses bantuan kemanusiaan segera dan tanpa hambatan ke Gaza yang telah diblokade berbulan-bulan.
Wadephul, di sisi lain, menyatakan keprihatinan terhadap nasib warga Gaza dan mendesak pengiriman bantuan kemanusiaan. Konflik ini telah menewaskan lebih dari 1.200 orang di Israel, sebagian besar warga sipil, dan sekitar 54.000 orang di Gaza, menurut data yang dihimpun internationalmedia.co.id dari berbagai sumber. Perbedaan sikap Jerman dan Spanyol ini memperlihatkan perbedaan pendekatan negara-negara Eropa dalam menangani konflik Israel-Palestina.
