Internationalmedia.co.id melaporkan, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memberikan pernyataan kontroversial terkait kerusuhan di Los Angeles (LA) yang melibatkan demonstran dan aparat. Ia menyebut para demonstran sebagai "agitator dan pemberontak profesional," sebagaimana dilansir AFP, Selasa (10/6/2025). Pernyataan keras ini muncul setelah bentrokan dipicu kebijakan migrasi terbaru yang dikeluarkan oleh Trump sendiri.
Beberapa demonstran diamankan karena dianggap melanggar aturan migrasi tersebut. Trump bahkan menambahkan komentar pedas, "Mereka orang jahat, mereka seharusnya dipenjara." Ketika ditanya mengenai kemungkinan penerapan Undang-Undang Pemberontakan – yang memungkinkan penggunaan militer sebagai pasukan polisi dalam negeri – Trump memilih untuk tidak menjawab.

Sebelumnya, Gedung Putih menyatakan Trump mengandalkan Judul 10, undang-undang yang jarang digunakan, untuk mengerahkan Garda Nasional ke Los Angeles. Langkah ini menuai kritik dari Gubernur California, Gavin Newsom, yang menilai tindakan tersebut tidak perlu mengingat skala protes yang relatif terbatas. Trump pun tak segan-segan menyerang Newsom, yang disebut-sebut sebagai calon presiden potensial 2028, dengan mengatakan, "Ia telah melakukan pekerjaan yang buruk… ia sangat tidak kompeten, semua orang tahu."
Ketegangan semakin meningkat setelah Kepala Perbatasan, Tom Homan, menyatakan Newsom dan Wali Kota LA, Karen Bass, berpotensi menghadapi tuntutan federal karena diduga menghalangi agen imigrasi. Menanggapi hal tersebut, Trump menyatakan dukungannya pada Homan, "Saya akan melakukannya jika saya Tom." Pernyataan-pernyataan kontroversial Trump ini semakin memanaskan situasi politik di Amerika Serikat.