Internationalmedia.co.id melaporkan, Elon Musk, CEO Tesla, resmi meninggalkan pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Keputusan ini diumumkan Gedung Putih, yang menyampaikan apresiasi atas kontribusi Musk selama menjabat. Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyatakan rasa terima kasih atas dedikasi Musk.
Meskipun Musk telah mundur dari posisinya sebagai Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), program pemangkasan anggaran yang digagas pemerintahan Trump akan tetap berlanjut. Leavitt menegaskan komitmen pemerintah untuk melanjutkan upaya efisiensi dan pengurangan pemborosan. Ia menekankan bahwa misi DOGE untuk memangkas pemborosan, penipuan, dan penyalahgunaan dana negara akan tetap menjadi prioritas.

Masa bakti Musk sebagai pegawai pemerintah khusus, yang hanya berlangsung selama 130 hari, berakhir pada 30 Mei. Pengunduran dirinya terjadi di tengah tantangan yang dihadapi pemerintahan Trump dalam merestrukturisasi pemerintahan federal. Namun, Musk sendiri menyatakan optimisme, menyatakan bahwa misi DOGE akan semakin kuat dan terintegrasi ke dalam pemerintahan.
Data Reuters menunjukkan keberhasilan program DOGE dalam memangkas hampir 12% atau sekitar 260.000 dari 2,3 juta tenaga kerja sipil federal. Pencapaian ini diraih melalui berbagai strategi, termasuk ancaman pemecatan, tawaran pembelian jabatan, dan program pensiun dini. Meskipun Musk telah pergi, program penghematan ini akan terus berjalan.