Internationalmedia.co.id – Amerika Serikat mengambil langkah signifikan dalam upaya menjaga perdamaian di Gaza dengan menunjuk Steve Fagin, seorang diplomat kawakan, sebagai pemimpin badan pemantau gencatan senjata. Penunjukan ini menandai komitmen AS untuk memastikan stabilitas di wilayah yang dilanda konflik tersebut.
Fagin, yang dikenal luas atas pengalamannya di Timur Tengah, akan bekerja sama dengan Letnan Jenderal Angkatan Darat AS Patrick Frank. Keduanya telah bertugas sejak gencatan senjata di Gaza diberlakukan pada 10 Oktober lalu.

Pusat Koordinasi Sipil-Militer, yang didirikan di Israel selatan pada 17 Oktober, menjadi pusat operasi untuk memantau gencatan senjata dan mengelola logistik, termasuk pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza. Sekitar 200 tentara AS ditempatkan di pusat tersebut, bekerja sama dengan personel dari Israel, negara-negara Eropa, Uni Emirat Arab, Yordania, PBB, dan kelompok bantuan lainnya.
Kunjungan Menteri Luar Negeri Marco Rubio ke lokasi tersebut pada hari Jumat lalu menegaskan pentingnya upaya ini. Rubio menyatakan optimisme atas kemajuan yang telah dicapai, meskipun mengakui adanya tantangan di masa depan.
Pengalaman Fagin sebagai Duta Besar AS untuk Yaman sejak 2022, di mana ia mengelola hubungan di tengah konflik yang melibatkan pemboman pemberontak Huthi, menjadi aset berharga dalam perannya yang baru. Saat ini, Fagin juga menjabat sebagai diplomat tertinggi AS di Baghdad, Irak, menunjukkan kepercayaan AS terhadap kemampuannya dalam menangani isu-isu kompleks di kawasan tersebut.

