Berita mengejutkan datang dari Internationalmedia.co.id. Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saling memuji usai serangan udara AS terhadap tiga fasilitas nuklir Iran. Puji-pujian yang terlontar ini menimbulkan spekulasi mengenai kerja sama erat kedua pemimpin tersebut.
Trump menyampaikan terima kasih kepada militer Israel atas "kerja luar biasa" yang telah mereka lakukan, dan memuji keberanian pasukan AS dalam operasi yang disebutnya belum pernah terjadi selama beberapa dekade. Ia juga secara khusus memuji Netanyahu, mengatakan, "Kami bekerja sebagai tim yang mungkin belum pernah dilakukan tim mana pun sebelumnya, dan kami telah berupaya keras untuk menghapus ancaman mengerikan ini terhadap Israel."

Netanyahu pun tak kalah antusias. Dalam sebuah pidato video, ia mengucapkan selamat kepada Trump atas keputusan "berani" yang telah diambil. Netanyahu menyebut serangan tersebut sebagai momen bersejarah yang berpotensi membawa Timur Tengah menuju perdamaian. Ia bahkan menyebut AS sebagai kekuatan yang "benar-benar tak tertandingi" dan berterima kasih kepada Trump atas terciptanya "poros sejarah" yang akan "membantu memimpin Timur Tengah dan sekitarnya menuju masa depan yang makmur dan damai." Pernyataan terpisah dari Netanyahu juga menegaskan adanya koordinasi antara Israel dan AS dalam serangan tersebut. Ia menyatakan bahwa janji untuk menghancurkan program nuklir Iran telah terpenuhi. Pernyataan saling puji ini menimbulkan pertanyaan besar tentang tingkat kerja sama antara AS dan Israel dalam operasi militer tersebut.