Presiden AS Murka, Zelensky Tolak Tawaran Damai?

internationalmedia_admin

Presiden AS Murka, Zelensky Tolak Tawaran Damai?

Berita mengejutkan datang dari Internationalmedia.co.id. Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, meluapkan amarahnya terhadap Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Trump menuduh Zelensky sebagai penyebab kegagalan negosiasi perdamaian antara Rusia dan Ukraina, karena menolak mengakui kedaulatan Rusia atas Krimea.

Trump mengklaim kesepakatan damai nyaris tercapai, namun Zelensky dinilai terlalu sulit diajak bernegosiasi. Menurut Trump, penolakan Zelensky terhadap syarat AS untuk mengakhiri konflik justru akan memperpanjang perang dan menambah korban jiwa. "Saya pikir kita sudah punya kesepakatan dengan Rusia. Kita hanya perlu kesepakatan dengan Zelensky," ujar Trump kepada wartawan, seperti dikutip dari kantor berita AFP. Ia menambahkan, "Saya pikir akan lebih mudah berurusan dengan Zelensky. Sejauh ini, dia lebih sulit."

Presiden AS Murka, Zelensky Tolak Tawaran Damai?
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Sebelumnya, Wakil Presiden AS, JD Vance, telah memaparkan rencana AS untuk perdamaian. Rencana tersebut meliputi pengakuan Rusia atas sebagian besar wilayah Ukraina yang telah didudukinya, termasuk Krimea. Zelensky menolak keras rencana ini karena bertentangan dengan konstitusi Ukraina. Sikap Zelensky ini memicu kemarahan Trump yang menyebutnya sebagai tindakan yang sangat merugikan negosiasi. Melalui media sosial Truth Social, Trump bahkan menulis, "Zelensky bisa mendapatkan perdamaian, atau dia bisa berjuang selama tiga tahun lagi sebelum kehilangan seluruh negaranya."

Menanggapi pernyataan Trump, Zelensky membalas dengan mengunggah deklarasi Krimea tahun 2018 dari mantan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, yang menolak upaya Rusia untuk mencaplok Krimea. Vance sendiri menjelaskan bahwa kesepakatan damai mensyaratkan baik Ukraina maupun Rusia untuk menyerahkan sebagian wilayah yang dikuasai saat ini. Ia tidak merinci wilayah mana yang harus diserahkan Rusia, namun menekankan bahwa Moskow dan Kyiv harus segera menerima tawaran tersebut atau AS akan menarik diri dari proses negosiasi. Pernyataan Vance ini menimbulkan pertanyaan besar tentang detail kesepakatan damai yang ditawarkan dan masa depan negosiasi antara Rusia dan Ukraina.

Also Read

Tags

Tinggalkan komentar