Internationalmedia.co.id memberitakan Perdana Menteri (PM) Mongolia, Luvsannamsrain Oyun-Erdene, resmi meletakkan jabatannya pada Selasa (3/6). Keputusan ini menyusul kekalahannya dalam voting mosi kepercayaan di parlemen. Langkah ini diambil sebagai respons atas gelombang demonstrasi besar-besaran di Ulaanbaatar, ibu kota Mongolia. Para demonstran menuding Oyun-Erdene terlibat korupsi, khususnya terkait gaya hidup mewah keluarganya, terutama sang putra, di tengah memburuknya kondisi ekonomi rakyat.
Mosi kepercayaan yang diajukan Oyun-Erdene sendiri bertujuan untuk mengukur tingkat dukungan parlemen terhadap pemerintahannya. Dari 82 anggota parlemen yang berpartisipasi dalam voting rahasia, hanya 44 yang menyatakan kepercayaan, sementara 38 lainnya menolak. Angka ini jauh dari ambang batas 64 suara yang dibutuhkan untuk mempertahankan jabatannya. "Merupakan suatu kehormatan melayani negara dan rakyat di masa sulit," ujar Oyun-Erdene dalam pernyataan pengunduran dirinya, seraya menambahkan ia akan tetap menjabat sementara hingga pengganti terpilih dalam 30 hari mendatang.

Kekecewaan publik memuncak setelah beredarnya laporan mengenai gaya hidup mewah keluarga PM, khususnya putra Oyun-Erdene yang berusia 23 tahun. Postingan viral di media sosial menampilkan barang-barang mewah seperti tas bermerek, perjalanan dengan helikopter, dan mobil mewah. Hal ini memicu pertanyaan publik mengenai sumber kekayaan tersebut, terutama mengingat kampanye Oyun-Erdene yang menggambarkan dirinya berasal dari keluarga sederhana. Seorang demonstran, Amina (28), mengatakan, "Tanpa sumber pendapatan yang jelas, pamer kekayaan mereka menjadi tamparan keras bagi warga Mongolia."
Demonstrasi yang melibatkan ratusan anak muda telah berlangsung selama dua pekan sebelum voting mosi kepercayaan. Para demonstran menuntut transparansi keuangan dan pengunduran diri Oyun-Erdene. Kantor PM sebelumnya membantah tuduhan korupsi dan menyebut kritik tersebut sebagai fitnah. Namun, unjuk rasa terus berlanjut, didorong oleh ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah dan meningkatnya biaya hidup di Mongolia. Negara yang telah berjuang melawan korupsi selama bertahun-tahun ini, kini kembali dihadapkan pada krisis kepercayaan yang mendalam. Internationalmedia.co.id akan terus memantau perkembangan situasi politik di Mongolia.