Thursday, 02 May 2024

Search

Thursday, 02 May 2024

Search

Kasus DBD di Kota Cilegon Mengganas

Kepala Bidang (Kabid) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) pada Dinkes Kota Cilegon, Febrinaldo.

CILEGON- Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Cilegon dari bulan ke bulan terus mengganas.

Hal itu terlihat dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon di setiap bulannya terus mengalami peningkatan. Bahkan, pada periode Maret 2024 memakan satu korban meninggal dunia akibat DBD.

Seperti diketahui, kasus DBD di Cilegon pada Januari 2024 sebanyak 27 kasus, Februari 2024 sebanyak 43 kasus, dan Maret 2024 sebanyak 88 kasus dan 1 korban meninggal dunia.

Kepala Bidang (Kabid) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) pada Dinkes Kota Cilegon, Febrinaldo menjelaskan, salah satu faktor penyebab terus meningkatnya kasus DBD di Cilegon karena musim hujan.

“Menurut saya karena musim hujan jadi menimbulkan genangan air, baik di kaleng bekas maupun di ban bekas atau lainnya. Sehingga banyak menimbulkan nyamuk aedes aegypti pembawa virus DBD,” katanya saat dikonfirmasi, Jumat (19/4).

Dengan terus meningkatnya kasus itu, dirinya mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk-red).

“Ya masyarakat harus ditingkatkan lagi PSN nya, karena saat ini musim hujan jadi harus digiatkan pemberantasannya dengan membersihkan genangan air, karena nyamuk aedes aegypti pembawa virus DBD itu berasal dari genangan air yang bersih,” katanya.

“Jadi kesadaran masyarakat juga perlu ditingkatkan untuk menjaga supaya lingkungan menjadi bersih dan terhindar dari penyebab timbulnya nyamuk aedes aegypti pembawa virus DBD itu,” tambahnya.

Untuk menekan kasus DBD di Cilegon, diakuinya pihaknya telah melakukan imbauan sekaligus menyosialisasikan terkait DBD melalui puskesmas-puskesmas di Kota Cilegon.

“Sejak November 2023 itu sudah kita woro-woro terkait DBD itu tidak henti-hentinya hingga saat ini, petugas Puskesmas juga bekerjasama dengan lintas sektor seperti Babinsa, Bhabinkamtibmas dan kelurahan melalukan intervensi pemberantasan sarang nyamuk,” katanya.

Seperti yang dilakukan di Kecamatan Purwakarta, yang mana menjadi daerah yang sering menyumbangkan kasus DBD terbanyak, tentu ini menjadi fokus utama intervensi dari Dinkes.

“Ada sembilan orang kasus DBD di Kecamatan Jombang dan Purwakarta. Kami sudah intervensi kalau orang kesehatan kan ke puskesmas, kita sosialisasi-sosialisasi untuk menerapkan PSN di wilayahnya. ***

Prayan Purba

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media