Thursday, 09 May 2024

Search

Thursday, 09 May 2024

Search

Dubes Lu Kang Hadiri Pembukaan Refleksi Akhir Tahun dan International Media Training for Muslim Journalist

Dubes Lu Kang (kedua dari kanan) berfoto bersama Ketum LPOI Prof. Said Aqil Siroj (kedua dari kiri), DR. Wawan Hari Purwanto dan Brigjen Pol. Ahmad Nur Wahid.

JAKARTA—Refleksi Akhir Tahun dan International Media Training for Muslim Journalist yang diselenggarakan LPOI (Lembaga Persahabatan Ormas Islam) dan Nusantara Cultural Center dibuka pada Sabtu (31/12) lalu.

Acara dihadiri oleh Dubes Tiongkok untuk Indonesia Lu Kang, Ketua Umum LPOI Prof. DR. Said Aqil Siroj, MA, Deputi VII Badan Intelijen Negara DR. Wawan Hari Purwanto dan Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol. Ahmad Nur Wahid.

Vice President of the Islamic Association of China sekaligus Director of Xinjiang Islamic Institute Abdurauf Tumuniya hadir dan menyampaikan pidato secara online.

Abdurauf Tumuniya menjelaskan tentang umat Islam di Xinjiang.

Hampir 200 orang jurnalis muslim Indonesia menghadiri juga hadir dan NUTV menyiarkan langsung upacara pembukaan secara online.

Duta Besar Lu Kang dalam pidatonya mengatakan bahwa Tiongkok itu beraneka ragam dan inklusif, mengikuti perkembangan zaman serta berkembang dengan damai.

Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Tiongkok mengusulkan untuk secara komprehensif mendorong kebangkitan besar bangsa Tiongkok melalui modernisasi gaya Tiongkok yang akan membawa peluang baru bagi perkembangan berbagai negara di dunia.

Lalu Duta Besar Lu Kang menjelaskan mengenai perkembangan hubungan Tiongkok dengan Indonesia.

Dia menyatakan kedua kepala negara merealisasikan saling berkunjung pada tahun 2022. Untuk menggambarkan cetak biru besar untuk pengembangan hubungan bilateral.

Suasana Refleksi Akhir Tahun dan International Media Training for Muslim Journalist.

Tiongkok dan Indonesia akan menjunjung sikap saling menghormati, perlakuan yang sederajat, menjunjung sikap saling menguntungkan, berkembang bersama, menjunjung tinggi sikap senasib sepenanggungan serta bersama menghadapi tantangan serta dan bersama-sama membangun komunitas masa depan bersama antara Tiongkok dan Indonesia.

  Duta Besar Lu Kang menyatakan umat Islam di Tiongkok menikmati kebebasan beragama sesuai dengan hukum.

Agama Islam berperan penting dalam pengembangan hubungan Tiongkok – Indonesia. Diharapkan wartawan muslim Indonesia dapat berperan positif dalam meningkatkan pemahaman sekaligus memperdalam persahabatan antara kedua negara.

 Prof. DR. Said Aqil Siroj, MA mengatakan, Indonesia dan Tiongkok memiliki sejarah interaksi yang panjang. Umat muslim Tiongkok telah memberikan kontribusi penting dalam penyebaran agama Islam di Indonesia.

Pemerintah Tiongkok menjamin hak beragama umat muslim Tiongkok serta melindungi peninggalan budaya Islam. Ini patut diapresiasi.

Kemudian yang disebut masalah Xinjiang adalah spekulasi politik pihak Barat untuk mencegah perkembangan  Tiongkok.

“Kami mengapresiasi pendekatan pemerintah Tiongkok untuk menangani terorisme dan radikalisasi,” ujar Said Aqil Siroj.

Sementara itu, Deputi VII Badan Intelijen Negara DR. Wawan Hari Purwanto mengatakan dalam konteks perang teknologi dan perang informasi, kita harus mewaspadai terhadap tindakan yang melanggar kedaulatan dan kepentingan nasional melalui media.

Menurutnya isu Xinjiang adalah sebuah kasus tipikal perang informasi Barat.

Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol. Ahmad Nur Wahid mengapresiasi pendekatan pemerintah Tiongkok dalam menangani kekerasan dan terorisme di Xinjiang dengan baik.

Dia berharap dapat mempererat hubungan persahabatan dan kerja sama dengan Tiongkok sekaligus bersama-sama mencegah neo-kolonialisme.

Vice President of the Islamic Association of China Abdurauf Tumuniya secara komprehensif menjelaskan prestasi perkembangan sosial ekonomi Xinjiang dan kehidupan umat Islam.

Dia juga menunjukkan persatuan dan kemajuan serta keragaman dan keharmonisan rakyat berbagai kelompok etnis di Xinjiang.

Sekedar tambahan informasi, International Media Training for Muslim Journalist diselenggarakan 31 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023.

Dalam kegiatan tersebut, para jurnalis berdiskusi dan sharing mengenai profesionalisme dan etika jurnalisme. Juga dideklarasikan lahirnya AMMINDO (Asosisiasi Media Muslim Indonesia).

Road Map (Peta Jalan) AMMINDO juga telah disusun dan disepakati bersama oleh seluruh peserta yang hadir. idn/din

Sukris Priatmo

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media