CIBINONG- Puluhan ton limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan Non B3 memasuki kawasan Kabupaten Bogor setiap bulannya.
Sedikitnya ada 25 hingga 27 Ton limbah industri yang masuk ke Kabupaten Bogor, 69 persen di antaranya adalah limbah B3.
Limbah-limbah ini adalah sisa produksi perusahaan industri yang tidak bisa digunakan kembali, sehingga perlu dilebur.
“Hitungan setelah pandemi, dalam 1 bulan itu ada 25 hingga 27 ton limbah,” kata Technical support manager PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI), Muhammad Yusuf Firdaus, Jumat, (8/3).
Sebanyak 27 ton limbah yang masuk untuk dilebur memiliki berbagai macam jenis, di antaranya B3 dan Non B3.
“Macam-macam limbah, bukan yang berbahaya saja, tapi ada industri, makanan kadaluarsa, dan juga bahan yang basi. Kalo limbah B3 itu bisa sampai 69 persen dari total seluruh jumlah limbah diterima,” paparnya.
Limbah-limbah yang nantinya akan dikubur di landfill yang dimiliki perusahaan pengelola limbah B3 tersebut berasal dari kiriman perusahaan industri yang berada di seluruh Indonesia.
Saat ini, PPLI sendiri memiliki 68 hektare tanah untuk dijadikan landfill. Landfill sendiri berguna untuk mengubur limbah yang telah dileburkan. Di atas limbah yang telah dikubur tersebut, PPLI kembali mengindahkannya dengan penghijauan, sehingga landfill tersebut terlihat seperti bukit yang hijau nan indah. ***
