Bencana menimpa dunia pertambangan. Internationalmedia.co.id melaporkan, longsor di tambang emas Tanzania telah menelan korban jiwa. Sedikitnya 25 pekerja tambang dilaporkan hilang tertimbun tanah setelah tambang tempat mereka bekerja runtuh. Peristiwa nahas ini terjadi pada Senin (11/8) lalu, saat para pekerja tengah melakukan perawatan terowongan tambang.
Presiden Tanzania, Samia Suluhu Hassan, menyampaikan kesedihan mendalam atas kejadian ini melalui akun X-nya. Ia menyatakan bahwa 25 warga negaranya terkubur di bawah reruntuhan tambang dan operasi penyelamatan tengah berlangsung. Komisaris Wilayah Shinyanga, Mboni Mhita, menghimbau masyarakat untuk bersabar sembari tim penyelamat bekerja keras mengevakuasi para korban.

Informasi yang dihimpun internationalmedia.co.id menyebutkan, para pekerja yang tertimbun tengah melakukan perawatan rutin di dalam terowongan tambang. Tanzania, sebagai produsen emas terbesar keempat di Afrika, seringkali menghadapi insiden serupa di sektor pertambangannya. Minimnya peralatan keselamatan bagi para penambang menjadi salah satu faktor penyebab tingginya angka kecelakaan tambang di negara tersebut.
Insiden serupa pernah terjadi sebelumnya. Pada Januari 2024, 22 penambang tewas akibat longsor di tambang emas di wilayah utara Tanzania. Sementara pada Januari 2017, 15 penambang berhasil diselamatkan setelah terjebak selama dua hari di bawah tanah akibat runtuhnya tambang. Tragedi ini kembali menyoroti pentingnya peningkatan standar keselamatan kerja di industri pertambangan Tanzania.

