Friday, 03 May 2024

Search

Friday, 03 May 2024

Search

Topang Kemajuan Industri Otomotif, Kemenperin Cetak Tenaga Las Kompeten

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan pada Pembukaan Diklat 3in1 Fillet Welder di PT Laksana Bus Manufaktur, Semarang, Jawa Tengah . (Foto: Kemenperin)

JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus menyediakan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten dalam mendukung terwujudnya Visi Indonesia Emas 2045. Hal ini untuk menangkap peluang adanya bonus demografi yang sedang dinikmati Indonesia.

“Pengembangan SDM kompeten dan berdaya saing menjadi investasi yang besar bagi Indonesia ke depannya untuk menjadi negara maju di dunia. Saat ini, kita sedang mendapatkan bonus demografi, yakni komposisi usia produktif mendominasi hingga lebih dari 65 persen,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan pada Pembukaan Diklat 3in1 Fillet Welder di PT Laksana Bus Manufaktur, Semarang, Jawa Tengah akhir pekan kemarin, seperti dikutip dari laman Kemenperin, Sabtu (17/2).

Masrokhan menegaskan, para generasi muda yang masuk dalam usia produktif ini perlu mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang berbasis kompetensi sesuai kebutuhan dunia kerja saat ini. “Keterampilan mereka nanti menjadi modal utama untuk pembangunan nasional ke depan, termasuk di sektor industri,” tuturnya.

Oleh karena itu, Masrokhan memberikan apresiasi kepada PT Laksana Bus Manufaktur yang menjalin kerja sama dengan Balai Diklat Industri (BDI) Jakarta dalam pelaksanaan Diklat 3in1 Fillet Welder yang sudah memasuki angkatan ketujuh. “Saya sangat bangga, karena di perusahaan ini sudah memiliki lini khusus untuk bus listrik. Artinya, ini sejalan dengan tekad pemerintah dalam upaya mengakselerasi pembangunan ekosistem kendaraan listrik di tanah air,” ungkapnya.

PT Laksana Bus Manufaktur merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang perakitan dan pembuatan body kendaraan (karoseri), khususnya jenis bus. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2023 terdapat sebanyak 1,2 juta orang yang bekerja di industri karoseri. Dari jumlah tersebut, sekitar 20 persen di antaranya adalah welder atau juru las.

Masrokhan optimistis, upaya Kemenperin dalam mencetak tenaga las yang kompeten tersebut juga akan turut mendukung kemajuan industri otomotif di Indonesia. Apalagi, industri otomotif menjadi salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0.

Kemenperin mencatat, industri alat angkutan masuk dalam tiga subsektor yang menjadi penopang utama dalam pertumbuhan industri pengolahan nonmigas pada tahun 2023. Industri alat angkutan tumbuh sebesar 7,63 persen pada 2023. Sektor ini juga disebut sebagai pahlawan devisa negara karena mampu memberikan kontribusi besar terhadap capaian investasi hingga Rp27,4 triliun, dan ekspor menembus USD13,12 miliar sepanjang tahun 2023.

Manager HRD & Training PT Laksana Bus Manufaktur Agung Ridho Cahyono mengucapkan terima kasih banyak kepada BPSDMI Kemenperin khususnya BDI Jakarta yang telah memfasilitasi pelaksanaan Diklat 3in1 Fillet Welder. Selain dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja las yang kompeten, juga mendukung untuk peningkatan produktivitas perusahaan.

“Kami sedang mengembangkan lini baru untuk bus listrik. Jadi, para peserta pelatihan ini akan turut mendukung dalam bisnis baru kami tersebut. Oleh karena itu, kami sangat berterima kasih sekali atas dukungan penuh dari BPSDMI Kemenperin kepada perusahaan kami. Diklat 3in1 ini juga merupakan kelanjutan dari kerja sama kami dengan BDI Jakarta yang sudah terjalin sebelumnya,” papar Agung.***

Vitus DP

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media