Internationalmedia.co.id – Pemerintah Jepang tengah menghadapi krisis serius akibat meningkatnya serangan beruang yang mematikan. Seorang pejabat daerah bahkan meminta pemerintah pusat untuk mengerahkan militer guna mengatasi situasi yang "sungguh mengerikan" ini.
Serangan beruang di Jepang tahun ini telah merenggut nyawa 10 orang, melampaui rekor sebelumnya. Hewan buas ini semakin berani memasuki wilayah perkotaan akibat berbagai faktor, termasuk penurunan populasi manusia dan perubahan iklim.

Gubernur prefektur Akita, Kenta Suzuki, secara langsung meminta Menteri Pertahanan Jepang untuk mengirimkan bantuan militer. "Nyawa warga kami tidak dapat dilindungi tanpa bantuan Self-Defense Forces (militer)," tegas Suzuki. Ia menambahkan bahwa serangan beruang kini tidak hanya terjadi di pegunungan, tetapi juga di area perkotaan, mengganggu kehidupan sehari-hari penduduk.
Menteri Pertahanan Jepang, Shinjiro Koizumi, merespons dengan menyatakan pemerintah akan "memanfaatkan sepenuhnya kemampuan dan wewenang yang ada untuk memulihkan keamanan." Kementerian Lingkungan Hidup juga mengonfirmasi jumlah korban tewas akibat serangan beruang telah mencapai 10 orang.
Serangan terbaru terjadi di sebuah desa pegunungan di Akita, di mana seorang korban diserang bersama tiga orang lainnya. Selain itu, seorang wanita ditemukan tewas di dekat sawah di Akita, dan seorang pria beserta anjingnya ditemukan tewas di Iwate, keduanya menunjukkan tanda-tanda serangan beruang.
Beruang-beruang ini semakin berani menyerang wisatawan, memasuki toko, dan muncul di dekat sekolah serta taman, terutama di wilayah utara Jepang. Jepang memiliki dua jenis beruang, yaitu beruang hitam Asia dan beruang cokelat yang lebih besar, yang hidup di Hokkaido. Internationalmedia.co.id akan terus memantau perkembangan situasi ini.

