Internationalmedia.co.id – Pemerintah Taiwan bergerak cepat menyebarkan panduan krisis kepada jutaan rumah tangga di seluruh wilayahnya. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap potensi ancaman bencana alam dan, yang lebih mengkhawatirkan, invasi dari Tiongkok. Buku panduan ini berisi informasi penting tentang cara-cara bertahan dalam situasi darurat, termasuk saat terjadi serangan udara.
Pemerintah Taipei mulai mendistribusikan booklet berwarna oranye setebal 32 halaman ini melalui pos dan langsung ke rumah-rumah warga. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang potensi bahaya yang mungkin terjadi.

Panduan berjudul "Jika Terjadi Krisis" ini merupakan bagian dari inisiatif Presiden Lai Ching-te untuk mempersiapkan 23 juta penduduk Taiwan menghadapi kemungkinan terburuk.
Isi panduan mencakup berbagai aspek, mulai dari persiapan "tas darurat" hingga tindakan yang harus diambil saat sirene serangan udara berbunyi, serta cara memberikan pertolongan pertama.
Pemerintah Taiwan juga mengingatkan warganya tentang kemungkinan disinformasi yang disebarkan oleh "pasukan asing yang bermusuhan" untuk melemahkan semangat mempertahankan diri jika terjadi serangan.
"Jika terjadi invasi militer ke Taiwan, klaim apa pun bahwa pemerintah telah menyerah atau bahwa negara telah dikalahkan adalah salah," demikian bunyi penegasan dalam panduan tersebut.
Menteri Pertahanan Taiwan, Wellington Koo, menjelaskan bahwa panduan versi cetak ini penting untuk menjangkau warga lanjut usia di daerah pedesaan dan mereka yang tidak memiliki akses ke perangkat digital.
Meskipun ada warga yang menyambut baik inisiatif ini, beberapa pihak mengkritik panduan tersebut sebagai pemborosan uang pajak. Seorang legislator dari partai oposisi Kuomintang mempertanyakan biaya percetakan dan pengiriman booklet tersebut.

