BANDUNG—Taiwan Business Club Bandung bekerjasama dengan tim MTP (Masyarakat Tionghoa Peduli) Bandung dan Pusat Simulasi Tempur Komando Pembina Doktrin, Pussimpur Kodiklat AD (Pendidikan dan Latihan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat), pada pertengahan bulan lalu menyelenggarakan pasar murah beras dan minyak goreng di pinggir jalan kantor secretariat, Jalan Sendi Kencana 22 Bandung.
Pertama-tama kupon belanja pasar murah diserahkan kepada camat setempat untuk dibagikan kepada warga masyarakat umum. Kemudian kupon dibawa ke lokasi pasar murah untuk dibelikan 5 kg beras berkualitas dan 1 liter minyak goreng senilai 50 ribu rupiah. Ditambah 5 bungkus mie kering dan 2 bungkus biscuit sebagai bonus.
Karena Hari Raya Idul Fitri, maka sebagian besar keluarga muslim harus membuat ketupat yang disajikan bersama opor ayam dengan berbagai hidangan lainnya.
Ketupat adalah makanan wajib hari raya Idul Fitri, sehingga beras menjadi makanan pokok di setiap keluarga. Meski pemerintah telah mengambil langkah untuk mengatasi kenaikan harga, namun harga beras dan minyak goreng di pasaran masih sedikit naik. Kegiatan pasar murah yang diselenggarakan komunitas Tionghoa bagaikan hujan di musim kering. Membantu warga yang membutuhkan di saat Idul Fitri.
Mereka senang dengan diselenggarakannya pasar murah dan pulang ke rumah dengan hati gembira. Hanya dalam hitungan jam, sebanyak 582 paket beras murah ludes terjual.
Ketua Taiwan Business Club Bandung Chen Mingshan, Ketua Dewan Pengawas Feng Zhiren, Bendahara Huang Xin Cai, Sekretaris Lin Yi Jun, Penasehat Hong Minhe, Ketua Tim MTP Bandung Herman Widjaja, Ketua Koordinator Dr. Djoni Toat SH, MM, PSMTI Jabar Suwanda Holy, Rao Shu Sheng, Yayasan Fuqing Chen Wen Xiong, Yayasan Mutiara Sosial Kesejahteraan Feng Qunxiong serta relawan MTP Bandung dan PSMTI Jabar semuanya datang ke lokasi tepat waktu, dan segera mengisi posnya masing-masing serta menjalankan tugasnya.
Kegiatan ini cukup istimewa, di stand yang menjual beras dan minyak, para prajurit yang dipimpin Danpussimpur Kodiklat AD Kolonel Inf M. Herry Subagyo, SIP bertugas sebagai relawan yang bertanggung jawab mengambilkan beras untuk warga yang datang untuk membeli beras.
Interaksi yang bersahabat antara TNI dan rakyat telah menjadi pemandangan yang indah.
Kolonel Inf M. Herry Subagyo, SIP mengatakan dirinya pernah mendengar mulai dari awal merebaknya pandemi hingga meredanya pandemi, berbagai komunitas Tionghoa telah bersatu dalam MTP Bandung dan telah melakukan puluhan ribu aksi sosial untuk membantu komunitas masyarakat.
“Saya amat mengapresiasi sekaligus amat terharu, khususnya kegiatan pembagian paket sembako kepada warga kurang mampu, kegiatan pembagian masker gratis, vaksinasi dan lainnya,” ujarnya.
Seperti di bulan puasa ini, untuk membantu warga menghadapi Hari Raya Idul Fitri, komunitas Tionghoa telah mengadakan pasar murah agar warga muslim merasa lebih senang lagi.
Ketika ditanya wartawan apa pendapatnya jika dulu dibagikan gratis, namun sekarang harus membayar untuk beras dan minyak goreng.
Dia mengatakan ini adalah dua hal yang berbeda. Dulu kita berada di masa sulit, komunitas Tionghoa sangat ingin membantu warga kurang mampu atas dasar kemanusiaan dan kebaikan. Berusaha mengatasi kemiskinan mereka.
Pasar murah saat ini adalah hal baik untuk membantu warga masyarakat dengan perekonomian pada umumnya.
“Saya juga berpandangan hal ini juga mendidik masyarakat, Anda tidak bisa selalu meminta sedekah kepada orang lain. Lagi pula, membeli barang murah, hampir setengah dari harga pasar, akan memberikan Anda mentalitas berbeda. Dan Anda akan merasa sangat bahagia. Panitia penyelenggara juga memperoleh pemasukan dan uangnya dapat diputar kembali. Saya harap akan kegiatan pasar murah selanjutnya,” katanya sambil tersenyum.
Ketua Chen Mingshan saat ditanya menyatakan bahwa dirinya sangat senang Taiwan Business Club Bandung dapat melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kelompok masyarakat bersama dengan Komunitas Tionghoa Bandung.
Melihat begitu banyak orang datang untuk membeli dan kembali dengan gembira, kami merasa amat gembira. Seperti sebuah pepatah “Berikan sekuntum mawar kepada seseorang, wanginya akan tertinggal di tanganmu”. idn/din
