Sunday, 05 May 2024

Search

Sunday, 05 May 2024

Search

Rusia Ambil Alih Kepemimpinan Dewan Keamanan PBB, Ukraina Meradang

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

KYIV –  Rusia telah  mengambil alih kepemimpinan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Sabtu (1/4). Hal ini mengundang kemarahan  Ukraina. Presiden Volodymyr Zelensky menyebutnya sebagai langkah yang absurd dan merusak.

Terakhir kali Rusia memegang kepresidenan bergilir dari badan yang bertanggung jawab untuk menjaga perdamaian dan memerangi tindakan agresi internasional adalah pada Februari 2022, ketika pasukan Moskow melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina.

“Sayangnya, kami … memiliki beberapa berita yang jelas tidak masuk akal dan merusak,” kata Zelensky dalam pidato video hariannya, sebagaimana dilansir Reuters.

Penembakan yang dilakukan Rusia telah menewaskan seorang bocah laki-laki berusia lima bulan pada Jumat (31/3).

“Dan pada saat yang sama Rusia memimpin Dewan Keamanan PBB. Sulit membayangkan apa pun yang lebih membuktikan kebangkrutan total lembaga semacam itu,” katanya.

Presidensi bergilir menurut abjad setiap bulan di antara 15 anggota. Meskipun sebagian besar bersifat prosedural, Kremlin dan pejabat Rusia lainnya berjanji untuk “menjalankan semua haknya” dalam peran tersebut.

Amerika Serikat pada Kamis (29/3) mendesak Rusia untuk “berperilaku secara profesional” ketika mengambil peran tersebut, dengan mengatakan tidak ada cara untuk memblokir Moskow dari pos tersebut.

Pada Maret, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) – sebuah badan peradilan internasional yang tidak terkait dengan PBB – mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Vladimir Putin dan komisionernya untuk hak-hak anak, menuduh mereka melakukan kejahatan perang dengan mendeportasi ratusan anak secara ilegal dari Ukraina.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyebut kepresidenan Rusia di Dewan Keamanan sebagai “tamparan di muka komunitas internasional.” Zelensky mengatakan sudah waktunya untuk perombakan umum lembaga global, termasuk Dewan Keamanan.

“Reformasi jelas diperlukan untuk mencegah negara teroris – dan negara lain mana pun yang ingin menjadi teroris – merusak perdamaian,” katanya.

Sekira 400 hari setelah perang, yang telah menewaskan ribuan orang, menghancurkan kota-kota Ukraina dan membuat jutaan warga sipil melarikan diri, Rusia terus mengambil alih sebagian negara itu, melanjutkan serangannya di timur.

Sebelumnya, penasihat Zelensky, Andriy Yermak juga mengecam Iran, yang dituduh Kyiv dan sekutunya memasok senjata ke Rusia. Teheran membantah memberikan senjata ke Rusia. “Sangat jelas bahwa pada hari libur satu negara teror – Iran – negara teror lainnya – Rusia – mulai memimpin Dewan Keamanan PBB,” tulis Yermak di Twitter, merujuk pada hari libur Hari Republik Islam Iran.***

Osmar Siahaan

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media