Internationalmedia.co.id melaporkan, Amerika Serikat diam-diam telah melakukan pembicaraan dengan sejumlah negara Teluk terkait pengelolaan Gaza pasca-perang. Pengakuan mengejutkan ini disampaikan langsung oleh Duta Besar AS untuk Israel, Mike Huckabee, Jumat (19/9) waktu setempat. Huckabee menyebut pembahasan difokuskan pada pembentukan pemerintahan sementara yang melibatkan negara-negara Teluk, dengan AS kemungkinan berperan sebagai pengawas. Keputusan final mengenai pengaturan permanen, menurutnya, akan ditentukan kemudian.
"Ini masih dalam tahap diskusi. Belum ada kesepakatan resmi dari pemerintah, Israel, atau pihak mana pun. Saya belum mengetahui adanya dokumen yang siap ditandatangani," ujar Huckabee seperti dikutip Reuters dan Al Arabiya, Sabtu (20/9/2025). Huckabee enggan merinci waktu pembicaraan dan negara-negara Teluk yang terlibat.

Sebelumnya, beredar kabar dari Reuters (Januari 2025) mengenai diskusi Uni Emirat Arab (UEA) dengan AS dan Israel terkait partisipasi dalam pemerintahan sementara Gaza pasca-perang, yang melibatkan Otoritas Palestina (PA). Mei lalu, muncul laporan terpisah tentang kemungkinan AS memimpin pemerintahan sementara tersebut. PA, yang mengelola pemerintahan sipil terbatas di Tepi Barat, menyatakan kesiapannya memerintah Gaza dengan dukungan internasional. Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak keterlibatan PA dan menegaskan penolakannya terhadap negara Palestina—syarat yang diajukan UEA untuk ikut serta dalam rencana pasca-perang Gaza.
Netanyahu juga menekankan perlunya Israel mempertahankan kendali keamanan penuh di samping pemerintahan sipil yang dipimpin Arab. Sebaliknya, sejumlah anggota koalisi sayap kanan Netanyahu menginginkan aneksasi Gaza. Huckabee menegaskan AS tak akan terlibat dalam rencana yang melibatkan PA jika PA terus memberikan pembayaran kepada individu dan keluarga yang terlibat dalam aksi terorisme, menurut definisi AS. "Mengapa kita melanggar hukum kita sendiri? Kita tak akan pernah melakukannya," tegasnya. Pernyataan Huckabee ini bertolak belakang dengan pernyataan Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich yang tengah bernegosiasi dengan AS terkait pembagian Gaza pasca-perang.