Tuesday, 21 May 2024

Search

Tuesday, 21 May 2024

Search

Pimpinan FOBI Kunjungi Tokoh Tionghoa Didi Dawis dan Undang Hadiri 1st FOBI World Championship 2024

KI-KA: Tirtahadi Senjaya, Edy Kusuma, Didi Dawis dan Hasan Karman.

JAKARTA—Ajang 1st FOBI World Championship 2024 yang diselenggarakan FOBI (Federasi Olahraga Barongsai Indonesia) akan berlangsung 17-19 Mei mendatang dan dibuka secara meriah di Jakarta. 

Terkait dengan itu, pada Selasa (7/5) lalu, Ketua Umum FOBI Edy Kusuma, Ketua Pelaksana sekaligus Ketua Panitia Penyelenggara Kejuaraan Hasan Karman serta penasihat sekaligus Bidang Humas  Tirtahadi Senjaya mengunjungi salah satu tokoh komunitas Tionghoa Didi Dawis.

Dalam kunjungan tersebut Edy Kusuma dan jajaran menyampaikan laporan terkait penyelenggaraan 1st FOBI World Championship 2024.

Didi Dawis menyampaikan kegembiraan dan mengucapkan selamat atas masuknya olahraga liong dan barongsai di dalam ajang PON (Pekan Olahraga Nasional) untuk pertama kalinya.

Didi Dawis dan Edy Kusuma.

Didi Dawis menyatakan sebenarnya dia sudah mendorong olahraga barongsai di Indonesia sejak tahun 1999. Kala itu budaya etnis Tionghoa telah terputus selama 32 tahun.

Dalam kondisi yang tidak menguntungkan, Didi Dawis tak kenal lelah dan aktif menggunakan hubungan baiknya dengan  pemerintah Indonesia, berbagai partai politik serta berbagai departemen dengan gencar mempromosikan pertunjukan barongsai dan akrobat internasional pertama yang diadakan untuk umum di empat kota besar Indonesia (Jakarta, Solo, Semarang, dan Batam) secara gratis.

Penampilan gemilang bersama tim barongsai terbaik asal Tiongkok dan Padang, Indonesia ini disambut hangat masyarakat.

Didi Dawis juga menyatakan dukungannya terhadap kejuaraan barongsai dan liong kali ini dan berharap tradisi budaya terbaik Tiongkok ini, barongsai dan liong, dapat lebih berkembang besar di Indonesia.

Ketua Umum FOBI Edy Kusuma dan jajaran mengagumi Didi Dawis yang telah lebih dulu mendorong olahraga liong dan barongsai di Indonesia.

Edy Kusuma menjelaskan, kejuaraan kali ini terdiri dari tiga kelompok pertandingan yaitu kejuaraan pertama memperebutkan Piala Presiden yakni Barongsai (Southern Lion Dance), kejuaraan kedua memperebutkan Piala Menpora (Menteri Pemuda dan Olahraga) yaitu Pekingsai (Northern Lion Dance) dan kejuaraan Naga (Dragon Dance) yang memperebutkan Piala Menteri Pertahanan.

Ini adalah sebuah perhelatan akbar yang disahkan International Dragon and Lion Dance Federation dan diselenggarakan FOBI.

Selain itu juga merupakan kejuaraan internasional pertama yang mengatasnamakan Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga) serta Presiden dan Menteri Pertahanan.

Atas izin serta dukungan Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subijanto, saat ini sudah ada 10 negara dari Asia, Amerika, dan Australia yang mendaftarkan diri ikut serta dalam kejuaraan tersebut.

Selain itu sebanyak 550 atlet peserta dari berbagai negara akan memperebutkan tiga piala tersebut.

Sejak reformasi demokrasi di Indonesia mencabut larangan terhadap kebudayaan Tionghoa, olahraga liong dance dan barongsai yang berasal dari Tiongkok mampu bangkit dan berkembang pesat di Indonesia.

Sebagai salah satu hiburan rakyat yang melambangkan keceriaan, atraksi liong dan barongsai kerap muncul dalam warna-warni berbagai perayaan festival di negara Indonesia.

Suasana pertemuan yang berlangsung hangat dan kekeluargaan.

Atas dasar mempertahankan tradisi budaya liong dan barongsai Tiongkok, juga mengintegrasikan  unsur budaya berbeda dari berbagai etnis di Indonesia, sehingga membentuk “olahraga liong dan barongsai” khas Indonesia.

Berkat dorongan sejumlah tokoh berwawasan luas komunitas Tionghoa, FOBI telah mendirikan cabang di 27 provinsi di Indonesia.

FOBI juga telah bergabung dengan KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia).

Karena olahraga liong dan barongsai sangat populer di kalangan Masyarakat Indonesia, maka mereka yang terlibat dalam olahraga ini telah berevolusi dari semula sebagian besar adalah orang Tionghoa berubah menjadi 80 persen warga non Tionghoa.

Ini adalah sebuah saluran paling langsung bagi mereka untuk memperoleh  kesan baik terhadap budaya orang Tionghoa.

Oleh sebab itu, Indonesia menjadi satu-satunya negara di dunia yang memasukkan olahraga liong dan barongsai menjadi nomor kejuaraan resmi di Pekan Olahraga Nasional.

Selain itu, pihak militer juga memasukkan liong dance sebagai mata pelajaran implementasi. Yang juga menjadi alasan penting mengapa kejuaraan liong dance tahun ini dinamai dengan “Piala Menteri Pertahanan”.

Berdasarkan maksud tersebut, FOBI bertekad untuk secara  maksimal menyukseskan kejuaraan ini. Kita juga memerlukan pemahaman penuh dan dukungan antusias dari para elit bisnis Indonesia.

Untuk lebih mengintegrasikan tradisi Tionghoa ke dalam budaya Indonesia lebih baik serta demi keamanan jangka panjang komunitas Tionghoa, kami berharap dapat menerima dukungan dan doa restu dari berbagai lapisan masyarakat untuk mendukung kejuaraan ini.

Hal ini tidak hanya merupakan bentuk rasa kasih sayang dari generasi Tionghoa kita ini. Namun juga merupakan bentuk dedikasi dan doa kami sebagai warga negara Indonesia terhadap keharmonisan masyarakat dan negara.

Sebagai etnis Tionghoa Indonesia (keturunan anak cucu Yan Huang di perantauan), kita juga berkewajiban untuk mewariskan dan mengembangkan tradisi budaya Tiongkok.

Kami juga gembira memperoleh berita bahwa CDLDA (Chinese Dragon And Lion Dance Sports Association) telah menyatakan akan memberikan bimbingan dan bantuan yang dibutuhkan pada kejuaraan ini.

Sekaligus bersama-sama mendorong perkembangan sehat olahraga liong dan barongsai di Indonesia.

Terakhir Edy Kusuma dan jajaran pada kesempatan tersebut mengundang Didi Dawis untuk menghadiri kejuaraan tersebut.

Selain itu mereka juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan sponsor yang diberikan Didi Dawis. harry/din

Sukris Priatmo

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media