Sunday, 19 May 2024

Search

Sunday, 19 May 2024

Search

Perhimpunan INTI dan Gentala Institute Luncurkan Sekaligus Bedah Buku “Teladan dari Tiongkok” Karya Dahlan Iskan

Penyerahan buku dari Dahlan Iskan ke perwakilan Yayasan Obor Indonesia.

JAKARTA—Beragam pengalaman tentang belajar di Tiongkok dibagikan oleh sejumlah tokoh, pengamat dan peserta di momen peluncuran dan bedah buku buku “Teladan dari Tiongkok” karya Dahlan Iskan (Menteri BUMN 2011-2014, Dirut PLN 2009-2011) yang digelar di Sekretariat Perhimpunan INTI, MGK Kemayoran, Jakarta Pusat pada Sabtu (19/8).

         Acara yang difasilitasi oleh Perhimpunan INTI (Indonesia Tionghoa) dan Gentala Institute ini dikemas secara hybrid (daring dan luring).

         Menurut Kepala Gentala Institute Gandhi Priambodho, permintaan kepada Dahlan Iskan untuk menulis buku tentang Tiongkok datang dari masyarakat Tiongkok itu sendiri.

Ben Rimba memberikan plakat Perhimpunan INTI ke Dahlan Iskan.

Menurutnya, mereka sangat mengenal sosok Dahlan Iskan melalui tulisan-tulisannya dan menganggap bahwa mantan Dirut PLN itu memiliki perspektif yang positif mengenai Tiongkok.

         “Kami berterima kasih beliau bersedia menulis buku ini. Insya Allah dengan selesainya edisi pertama ini, kita punya yang kedua dan ketiga dan berharap Pak Dahlan Iskan bersedia untuk menulis lagi,” ujarnya.

         Ketua Umum Perhimpunan INTI Teddy Sugianto dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Wakil Ketua Umum Perhimpunan INTI Ben Rimba menyampaikan buku karya Dahlan Iskan tersebut sangat menarik dan wajib dibaca untuk menambah wawasan mengenai kondisi Tiongkok masa kini dari perspektif seseorang yang sudah begitu mengenal Tiongkok secara utuh.

Harris Chandra memberikan plakat Perhimpunan INTI ke Yudhil Chatim.

         Dalam sambutannya itu, Teddy juga menyampaikan sedikit catatan mengenai Tiongkok, sejak tahun 2018 bekerjasama dengan Kedubes Tiongkok di Indonesia, Perhimpunan INTI telah memberikan program beasiswa kuliah gratis S1 S2 S3 ke Tiongkok kepada hampir 300 anak-anak Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

         Pihaknya berharap ini menjadi salah satu kontribusi nyata dalam memajukan Indonesia, sejalan dengan apa yang diamanatkan pak Presiden Jokowi kepada INTI.

         Membantu pemulihan ekonomi pasca pandemi dengan percepatan investasi mendatangkan investor dari Tiongkok dan peningkatan kualitas sumber daya manusia generasi muda Indonesia.

Panelis Christine Susanna Tjhin (kanan) dan Novi Basuki saat sesi bedah buku.

         Dahlan Iskan, yang turut hadir dalam acara tersebut mengucapkan terima kasih kepada pihak Obor yang telah menerbitakan bukunya itu.

         Dahlan menjelaskan bahwa buku tersebut berisi tentang pengalaman panjangnya mengunjungi Tiongkok sejak tahun 1986. Sebelumnya, ia mengaku justru lebih sering ke Amerika Serikat, dan lebih memilih menyekolahkan anak-anaknya di sana. Tapi, semua berubah ketika Tiongkok mulai maju.

         “Waktu itu, setiap enam bulan saya harus paksakan ke Amerika karena di sanalah negara ideal, sehingga saya belanja ide istilahnya di sana. Tetapi setelah Tiongkok maju, maka saya tidak wajib lagi ke Amerika. Saya mewajibkan diri setiap enam bulan harus ke Tiongkok. Istilahnya belanja semangat,” tutur  Dahlan.

         “Jadi, kalau di Indonesia lagi agak frustasi, lagi agak males-males, saya ke Tiongkok. Melihat di sana orang itu kerja semangat sekali, sehingga saya harus belanja semangat,” imbuhnya.

Seluruh hadirin berfoto bersama.

         Prosesi peluncuran, juga diiring dengan sesi bedah buku dengan panelis Christine Susanna Tjhin (Peneliti Hubungan Indonesia – RRT, Direktur Riset Strategis Gentala Institute) dan Novi Basuki (Pemerhati Tiongkok, Redaktur Disway) serta moderator Mercedes Amanda ((Ketua Bidang Digital Campain GEMA INTI, penerima beasiswa China Scholarship Council – INTI)

         Hadir di acara tersebut Atase Pendidikan KBRI Beijing Yudhil Chatim, perwakilan Yayasan Obor Indonesia, sejumlah pimpinan Perhimpunan INTI antara lain Harris Chandra dan Muljawan Jahja. ***

Sukris Priatmo

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media