Sunday, 05 May 2024

Search

Sunday, 05 May 2024

Search

Nutrifood, Kemenkes dan Badan POM Ajak Masyarakat Jadi Agen Perubahan untuk Cegah Obesitas

Para pembicara media workshop saat memberikan materi.

JAKARTA—Dalam rangka memperingati Hari Obesitas Sedunia 2024, Nutrifood bersama Kemenkes (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia) dan Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan) mengedukasi masyarakat tentang pentingnya batasi konsumsi gula, garam, dan lemak (#BatasiGGL) serta memahami cara baca label kemasan.

Dalam edukasi ini, Nutrifood, Kemenkes dan Badan POM juga mengajak masyarakat untuk menjadi agen perubahan (agent of change) dengan menyebarkan informasi seluas mungkin terkait cara cerdas pilih makanan yang rendah GGL melalui konten edukatif di media sosial untuk cegah dan atasi Obesitas.

“Sejalan dengan tema Hari Obesitas Sedunia tahun ini, di mana World Obesity Federation memberi kebebasan untuk mengangkat topik obesitas dari berbagai perspektif, Nutrifood pun memilih topik “Menjadi Agen Perubahan” untuk menginspirasi setiap orang agar menyebarkan edukasi pentingnya membatasi konsumsi gula, garam, lemak dan membaca label kemasan agar orang semakin banyak orang terhindar dari risiko obesitas yang bisa menyebabkan prediabetes, diabetes dan penyakit tidak menular lainnya,” jelas Head of Strategic Marketing Nutrifood Susana, dalam media workshop di Jakarta, Senin (4/3).

Hadir dalam media workshop tersebut Direktur P2PTM (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular) Dr. Eva Susanti, Ahli Gizi dan Content Creator Putri MJ, Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Muda, Direktorat Standardisasi Pangan Olahan Badan POM RI Pratiwi Yuniarti Martoyo.

Menurut Direktur P2PTM Kemenkes Dr. Eva Susanti, Obesitas merupakan masalah global yang berdampak pada 2 milyar penduduk dunia dan mengancam kesehatan masyarakat termasuk di Indonesia.

“Di Indonesia sendiri, dalam kurun waktu 10 tahun terjadi peningkatan obesitas yang cukup signifikan dari 10,5% di tahun 2007 menjadi 21,8% di tahun 2018, sehingga Obesitas saat digolongkan sebagai penyakit yang perlu diintervensi secara komprehensif,” imbuhnya. ***

Sukris Priatmo

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media