Sunday, 05 May 2024

Search

Sunday, 05 May 2024

Search

MTI Sebut Stasiun Kereta Cepat di Kopo Tak Efektif, Ini Alasannya

Kereta Cepat Jakarta- Bandung.

JAKARTA- Wacana stasiun baru Kereta Cepat di wilayah Kopo, Bandung mengemuka. Pembangunan stasiun baru ini dinilai dapat mendekatkan masyarakat pengguna Kereta Cepat Whoosh ke pusat Kota Bandung.
Namun Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai wacana ini kurang efektif untuk dilakukan. Ketua Forum Transportasi Jalan dan Kereta Api MTI, David Tjahjana mengatakan tambahan stasiun ini justru dapat memperlambat kereta cepat.
“Itu mungkin lebih dekat dengan Kota Bandung sentralnya, tapi kalau ditambahkan terlalu dekat dengan Padalarang mungkin diubah polanya. Kalau terlalu dekat tak efektif nantinya,” ujar David dalam konferensi pers di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta Pusat, Rabu (27/12).
Menurutnya, Stasiun Padalarang yang ada saat ini sudah sangat pas untuk Kereta Cepat Whoosh. Hal itu karena di sana ada ruang yang besar untuk membangun sebuah stasiun di sisi lain, integrasi transportasi berupa kereta api ke tengah Kota Bandung juga tersedia di Padalarang.
“Padalarang kan sudah paling dekat, integrasinya mudah antara Stasiun Padalarang yang ada jalur kereta ke Bandung dan stasiun kereta cepatnya sehingga dipilih Padalarang,” sebut David.
Ketua Umum MTI, Tory Damantoro juga mengatakan jika ada penambahan stasiun maka fitur kecepatan yang diandalkan dari kereta cepat mungkin tidak akan maksimal.
Daripada membangun stasiun baru, Tory menilai lebih baik memaksimalkan sarana kereta api yang menjadi penghubung antara Stasiun Padalarang dan pusat Kota Bandung.
“Yang kita dorong itu lebih akselerasi kereta penghubungnya, daripada menambah stasiun-stasiun baru dengan jarak yang berdekatan yang kemudian itu mengurangi kecepatan dari kereta cepat yang merupakan fitur utama dari fitur kereta cepat,” kata Tory.

Menhub Nggak Sreg
Sebelumnya, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi juga menilai penambahan Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Kopo tidak layak dilakukan apabila dua stasiun lainnya di Bandung masih beroperasi. Alasannya penambahan stasiun akan memperlambat waktu tempuh kereta.
Selama ini ada dua stasiun kereta cepat yang posisinya dekat dengan kota Bandung, yaitu Stasiun Padalarang dan Stasiun Tegalluar. Apabila Stasiun Kopo dibangun, maka posisinya akan terletak di antara kedua stasiun ini. Meski begitu, Budi Karya tidak menutup opsi diadakannya kajian mendalam tentang hal ini.
“Mungkin saja (dikaji opsi pembangunan). Tapi saya sarankan nggak boleh atau tidak layak kalau ada tiga stasiun yang berdekatan,” ujar Budi Karya di Bandara Dhoho, Kediri, Jawa Timur, Jumat (8/12) yang lalu.
Bila wacana ini tetap ingin dijalankan, Budi Karya juga tidak menutup kemungkinan bila salah satu di antara kedua stasiun yang telah beroperasi ini ditutup agar Stasiun Kopo bisa berdiri. Namun tetap saja dia kurang menyarankan opsi ini, apalagi dengan melihat posisi Padalarang dan Tegalluar yang sebetulnya cukup dekat.
Selain posisi stasiun yang terlalu berdekatan, menurutnya sisi aksesibilitas di Kopo juga patut menjadi bahan pertimbangan besar. Pasalnya, dia menilai konektivitas di kawasan Kopo ke tengah kota terbilang minim dan kurang masif. Ditambah lagi, kawasan tersebut merupakan salah satu kawasan yang kerap dilanda kemacetan parah sehingga perlu transportasi yang masif seperti LRT.
“Mesti ada LRT tuh wajib. Karena Kopo kan macet, sehingga konektivitasnya ada,” ujar Budi Karya. ***

Prayan Purba

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media