Internationalmedia.co.id – Kabar duka menyelimuti dunia penerbangan setelah sebuah pesawat ringan yang lepas landas dari Kanada dilaporkan jatuh di wilayah terpencil Greenland. Otoritas Denmark mengonfirmasi bahwa pesawat tersebut ditemukan dalam kondisi hancur dan tidak ada tanda-tanda kehidupan, menewaskan satu-satunya orang yang berada di dalamnya.
Pesawat yang hilang sejak Sabtu (25/10) lalu, akhirnya ditemukan pada Senin (27/10) pagi waktu setempat, demikian diumumkan oleh Naviair, otoritas bandara Denmark, seperti dilansir dari AFP dan Anadolu Agency. Pesawat itu lenyap dari radar saat melintasi Pulau Sermitsiaq, sebelah utara Nuuk, ibu kota Greenland.

"Pagi ini, lokasi kecelakaan telah ditemukan, dan sangat disayangkan, tidak ada korban selamat," ujar perwakilan Naviair dalam sebuah pernyataan.
Menurut laporan Anadolu Agency, pesawat Cessna T182 itu terdaftar atas nama sebuah perusahaan Amerika Serikat (AS). Pesawat tersebut terbang dari Newfoundland and Labrador, sebuah provinsi di Kanada bagian timur, sebelum hilang kontak di atas Greenland.
Operasi pencarian yang sempat terhambat cuaca buruk dan jarak pandang rendah, akhirnya membuahkan hasil pada Minggu (26/10). Namun, medan yang sulit di Gunung Sermitsiaq, tempat pesawat ditemukan, menyulitkan upaya evakuasi.
"Pesawat itu ditemukan di Gunung Sermitsiaq, tetapi di lokasi yang saat ini tidak dapat diakses, sehingga menyulitkan otoritas setempat untuk mengambil tindakan lebih lanjut saat ini," kata Brian Thomsen dari Kepolisian Greenland kepada surat kabar lokal Sermitsiaq.
Hingga saat ini, identitas korban dan penyebab jatuhnya pesawat masih belum diungkapkan. Penyelidikan mendalam tengah dilakukan oleh pihak kepolisian setempat untuk mengungkap misteri di balik tragedi ini.

