Saturday, 04 May 2024

Search

Saturday, 04 May 2024

Search

Marissa Hutabarat Wanita Berdarah Batak Jadi Hakim di Amerika Serikat

Marissa Hutabarat.(Foto Istimewa)

NEW ORLEANS – Marissa Hutabarat adalah wanita berdarah Batak yang jadi hakim di Amerika Serikat (AS). Keberhasilannya menjadi hakim perdata tidaklah didapat dengan mudah. Sebelumnya, dia pun pernah menjadi pengacara muda dan aktivis sosial di New Orleans, Amerika Serikat.

Marissa Hutabarat lahir dari ayah berdarah Batak dan ibu keturunan Tionghoa asal Thailand. Dia pernah berkuliah di DePaul University dengan mengambil jurusan Psikologi dan lulus pada 2006.

Kemudian dia melanjutkan ke  Fakultas Hukum Loyola University. Dia lulus pada 2010 dan melakukan externship dengan Honorable Judge Roland Belsome dari Pengadilan Banding Negara Bagian Louisiana. Tugas yang dilakukan mulai dari penelitian, meringkas, menyusun memorandum, dan beberapa tanggung jawab lainnya.

Sebelumnya, Marissa Hutabarat juga pernah menjadi juru tulis untuk Honorable Edwin A. Lombard dari Pengadilan Banding Negara Bagian Louisiana. Lalu  menjabat sebagai juru tulis hukum yudisial untuk Honorable Monique Barial di Pengadilan Distrik Sipil dengan tugas yang semakin kompleks.

Awal kariernya sebagai pengacara cedera pribadi atau personel injury attorney. Dari situ dia banyak mempelajari dan memahami sudut pandang banyak orang dalam mengajukan kasus di pengadilan.

Dia juga berpengalaman sebagai pengacara di firma hukum Glago Williams yang berfokus menangani kasus perdata seperti kecelakaan lalu lintas, malpraktik medis, asuransi dan kasus lainnya.

Di sepanjang kariernya sebagai pengacara, dia ingin memastikan pada setiap orang yang hadir di pengadilan merasakan penerimaan, merasa dihormati dan merasa suara mereka di dengar oleh hakim yang berlaku adil dan tidak memihak.

Dalam pencalonannya sebagai hakim untuk negara bagian New Orleans, Marissa didukung oleh Partai Demokrat. Setelah beberapa bulan melakukan kampanye dengan tagline ‘People’s Judge’, dia berhasil memenangkan pemilihan dengan 60% suara. Hasil ini membuatnya resmi terpilih sebagai Hakim Pengadilan Negeri Pertama di New Orleans.

Marissa menggunakan kualifikasi hukumnya untuk membantu orang-orang yang ditinggalkan orang lain. Keluarga pekerja, mantan pelanggar hukum, pebisnis lokal, dan siapa pun yang merasa terkurung dalam Mimpi Amerika. Mulai dari reformasi peradilan pidana dan masuk kembali ke The First 72+ hingga litigasi perdata hingga kerja sukarela dengan Orchid Society dan Coats for Kids, Marissa melangkah untuk memperjuangkan keadilan dan membantu mereka yang membutuhkan. Demikian profil Marissa Hutabarat, wanita keturunan Batak yang jadi hakim di Amerika. ***

Osmar Siahaan

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media