Monday, 13 May 2024

Search

Monday, 13 May 2024

Search

Maju Sebagai Calon Bupati di Pilkada 2024, Isyak Meirobie Siap Kembali Berkontribusi kepada Masyarakat

Isyak Meirobie mengambil formulir pendaftaran di DPC PDI Perjuangan. (Foto Ist)

TANJUNGPANDAN–Mantan Wakil Bupati Belitung 2018 – 2023 Isyak Meirobie menyatakan dirinya siap maju sebagai calon Bupati pada Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) 2024.

         Pada Minggu (28/4) pagi, Isyak Meirobie ikut mengambil formulir pendaftaran sebagai bakal calon bupati untuk Pilkada 2024 di Kantor DPC PDI Perjuangan Belitung.

         Dengan mengenakan kaos jersey Timnas Indonesia, Isyak Meirobie datang mengambil formulir pencalonan di kantor Sekretariat DPC PDI Perjuangan.  

Kedatangannya disambut Wakil Ketua Bidang Politik, Hukum Dan Keamanan DPC PDI Perjuangan Belitung Wahyudi Wirayudha dan Sekretariat Kantor DPC PDI Perjuangan Agung Prasetio.

         Isyak Meirobie mengungkapkan, sengaja datang pada hari Minggu karena Minggu itu simbol bahwa dalam kerja untuk masyarakat tidak ada batas waktu.

         “Saya datang ke kantor DPC PDI Perjuangan mengambil formulir pendaftaran bakal calon bupati, sebagai simbol saya siap kembali bekerja untuk masyarakat Belitung,” kata Isyak Meirobie, dalam siaran pers tertulis, Minggu (28/4).

         Isyak menjelaskan, keputusan ini diambil setelah pertimbangan yang matang, bukan secara tiba-tiba. Sebelumnya, Isyak telah menyatakan keinginannya untuk pensiun dan tidak mencalonkan diri kembali dalam Pilkada 2024.

“Namun, dalam 3,5 bulan sejak saya mengundurkan diri dari jabatan Wabup Belitung dan sekarang sudah memasuki bulan keempat, saya melihat bahwa ekonomi Bangka Belitung dan Belitung sedang mengalami penurunan drastis,” ujarnya.

Isyak menjelaskan bahwa kondisi ini disebabkan oleh stagnasi atau bahkan berhentinya dua sektor utama perekonomian Belitung, yaitu pariwisata dan tambang.

“Meskipun masih ada sektor-sektor kecil seperti pertanian, perikanan dan perkebunan yang masih beroperasi, namun hal ini tidak cukup untuk mendorong pertumbuhan ekonomi karena jumlah penduduk Belitung cukup banyak, mencapai 183.000 jiwa,” katanya.

         Karena itu, Isyak menyatakan kesiapannya untuk kembali berkontribusi kepada masyarakat di tengah kesulitan ekonomi dan minimnya lapangan pekerjaan saat ini.

         “Saya siap untuk kembali beraksi demi mengatasi masalah ini dengan segenap kemampuan yang saya miliki. Kita perlu untuk memutar kembali kondisi ini, seperti seorang pilot yang berpengalaman; ketika mesin mati, bagaimana seorang pilot menyelamatkan nyawa penumpang,” ucapnya.

         Selain itu, imbuhnya, keputusannya untuk kembali bertarung dalam Pilkada 2024 juga telah mendapatkan restu dari ibunya yang kini berusia 83 tahun. Permintaan restu tersebut, ungkap Isyak tidak langsung dijawab oleh ibunya, melainkan memerlukan beberapa hari untuk dipertimbangkan.

         “Ketika mama saya kembali menelepon kembali dari Jakarta, beliau mengatakan silakan kamu maju lagi, baik sebagai calon bupati atau calon-calon lainnya. Saya pun tidak langsung menyetujuinya. Saya tanya dengan istri, anak-anak, dan yang paling penting, saya meminta petunjuk kepada Tuhan,” ujarnya.

         Isyak menambahkan bahwa setelah mengambil formulir pendaftaran bakal calon, ia akan turun ke lapangan untuk mendengarkan aspirasi dan masukan dari masyarakat Belitung terkait rencana pencalonannya.

         Isyak menambahkan, keputusan untuk mencalonkan diri bukanlah semata-mata keinginan pribadi, melainkan juga didorong oleh dorongan banyak orang.

Sebelum mengembalikan formulir pendaftaran, ia berkomitmen untuk turun ke masyarakat dan meminta pendapat mengenai apakah tepat baginya untuk mencalonkan diri sebagai bupati atau memilih jalur lain.

         “Jika masyarakat mengatakan bahwa saya tidak perlu mencalonkan diri lagi, maka saya tidak akan mengembalikan formulir ini. Namun, jika masyarakat menyambut baik dan merasa bahwa saatnya bagi saya untuk kembali, maka saya akan mempertimbangkannya,” katanya.

         Selanjutnya, ia menjelaskan alasan mengenakan jersey Timnas Indonesia sebagai simbol pencalonannya, yaitu untuk menunjukkan rasa bangga dan kebanggaan yang sama dengan mendukung Timnas Indonesia.

         Bagi Isyak, Timnas adalah lambang dari kerja sama dan solidaritas, di mana ada pelatih yang baik dan pemain yang berkualitas baik dari naturalisasi maupun lokal. Mereka bekerja bersama untuk menciptakan sejarah baru bagi Indonesia.

         “Ini adalah simbol bahwa membangun daerah, termasuk menyelamatkan Belitung, harus dilakukan secara bersama-sama. Ini bukanlah hanya tentang kemampuan sang wakil bupati atau bupati, tetapi juga tentang dukungan dari masyarakat,” tegasnya. ***

Sukris Priatmo

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media