SUDAN – Militer Sudan meluncurkan serangan udara di pangkalan pasukan paramiliter di dekat ibu kota Sudan sebagai bentuk penegasan kembali kendali atas negara pada Minggu (16/4), menyusul bentrokan yang dipicu upaya kudeta.
Dalam insiden tersebut puluhan pejuang dan sedikitnya 56 warga sipil tewas dalam peristiwa itu.
Dilansir Reuters, Minggu (16/4)3), seorang saksi mata mengatakan pada Sabtu malam tentara menyerang pangkalan milik paramiliter Rapid Support Forces (RSF) di kota Omdurman yang berbatasan dengan Ibu Kota Khartoum.
Para analis menilai Militer dan RSF berkekuatan 100.000 orang, telah bersaing memperebutkan kekuasaan ketika faksi-faksi politik bernegosiasi untuk membentuk pemerintahan transisi setelah kudeta militer tahun 2021.
Lebih lanjut, pada dini hari di Minggu pagi, seorang saksi mata mendengar suara tembakan artileri berat melintasi Khartoum, Omdurman dan Bahri di dekatnya, dan juga terdengar suara tembakan di kota Laut Merah Port Sudan, di mana tidak ada laporan pertempuran sebelumnya.
Sementara itu Persatuan Dokter Sudan melaporkan sedikitnya 56 warga sipil tewas dan 595 orang, termasuk pejuang, terluka sejak pertempuran meletus pada Sabtu.
Selain itu, puluhan personel militer juga tewas, katanya tanpa memberikan jumlah spesifik karena kurangnya informasi langsung dari banyak rumah sakit tempat para korban itu dirawat.