Thursday, 02 May 2024

Search

Thursday, 02 May 2024

Search

Konjen Jepang dan Rektor Unitomo Resmikan Laboratorium Bahasa Jepang Hibah Grassroots Kebudayaan

Konjen Takeyama Kenichi berfoto bersama Rektor Prof Siti Marwiyah dan jajaran.

SURABAYA—-Konsulat Jendral Jepang di Surabaya Takeyama Kenichi menyerahkan bantuan Hibah Grassroots Bidang Kebudayaan dari Jepang, berupa proyek pengadaan instalasi peralatan laboratorium bahasa senilai Rp494 juta di Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya, Jumat (22/3).

        Kegiatan tersebut, juga dihadiri Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Cendekia Utama (YPCU) Eddy Yunus, Rektor Unitomo Prof. Dr. Siti Marwiyah, S.h., M.H, dan Dekan Fakultas Sastra Unitomo Dra. Cicilia Tantri Suryawati, M.Pd. 

        Dalam sambutannya, Takeyama Kenichi mengatakan pemerintah Jepang membantu negara-negara sahabat, salah satunya Indonesia, dalam pengadaan peralatan dan perbaikan fasilitas di sekolah atau institusi pendidikan. 

        “Ini bertujuan mendorong kemajuan kebudayaan dan pendidikan, serta pertukaran kebudayaan. Agar bisa meningkatkan hubungan persahabatan dan saling pengertian antara Jepang dan Indonesia,” ujarnya. 

Peninjauan fasilitas laboratorium.

        “Kami berharap, agar bantuan ini bisa dikelola dengan baik. Sebab proyek ini merupakan ukuran tangan masyarakat kami. Karena proyek ini didanai dari pajak yang dibayarkan oleh masyarakat Jepang. Sehingga para dosen dan mahasiswa di Unitomo, bisa belajar dengan fasilitas yang memadai,” imbuhnya.

        “Bantuan hibah ini diharapkan bisa mendorong perkembangan pembelajaran Bahasa Jepang di Jawa Timur, terutama di Unitomo. Sehingga mampu berperan aktif dalam menjembatani persahabatan Indonesia Jepang“, pungkasnya. 

        Sementara itu, Rektor Siti Marwiyah mengatakan, bahwa apa yang telah diberikan oleh Pemerintah Jepang melalui Konjen Jepang di Surabaya, akan sangat dimanfaatkan dengan baik oleh Fakultas Sastra Unitomo.

        “Dengan adanya laboratorium dari Hibah Grassroots Kebudayaan ini, para mahasiswa dan dosen Fakultas Sastra, khususnya Sastra Jepang, harus lebih konsen dengan kebudayaan Jepang. Jadi sudah menjadi kewajiban, kualitas pembelajaran harus lebih meningkat,” ungkap Guru Besar Bidang Ilmu Hukum Tatanegara ini. anto tze

Sukris Priatmo

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media