Sunday, 05 May 2024

Search

Sunday, 05 May 2024

Search

Kerugian Akibat Banjir dan Longsor di Sumbar Capai Rp226 Miliar

Konferensi Pers BNPB terkait penanganan banjir dan longsor di Sumbar.

PADANG– Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto melaporkan kerugian akibat banjir dan longsor yang melanda 11 wilayah Kabupaten/Kota di Sumatera Barat (Sumbar) mencapai Rp226 miliar.

“Kerugian 226 miliar itu pasti yang paling besar ada di infrastruktur,” sebut Suharyanto dalam keterangannya saat memimpin Rapat Koordinasi dan Evaluasi Penanganan Banjir dan Longsor Provinsi Sumatera Barat di Kantor Gubernur Sumatera Barat, Kota Padang, Selasa (12/3).

Suharyanto juga meminta kepada pemerintah daerah agar lebih meningkatkan percepatan penanganan darurat. Percepatan penanganan darurat itu menurut Suharyanto adalah mulai dari pencarian dan pertolongan, bagaimana kebutuhan dasar masyarakat terdampak dapat dipenuhi sesegera mungkin hingga penanganan infrastruktur dan lainnya.

Terlebih apabila pemerintah daerah telah menetapkan status keadaan darurat, maka hal-hal yang menjadi prioritas utama demi keselamatan masyarakat harus segera dilakukan. “Jangan ada lagi kabar masih ada warga yang terisolir dan belum terpenuhi kebutuhan dasarnya,” ujarnya.

“Jika masih ada banjir dan jalan terputus, segala macam cara harus bisa ditembus. Saya minta TNI/Polri, ketika ada kesulitan terkait medan dan jarak harus bisa menjadi pelopor. Kalau perlu TNI dan Polri pakai ransel berenang menembus banjir untuk memberikan bantuan,” tegas Suharyanto.

Lebih lanjut, Kepala BNPB juga meminta kepada Pemda Sumbar agar segera mengajukan segala hal yang dibutuhkan untuk penanganan darurat, baik dari logistik, peralatan maupun dana operasional.

Kepala BNPB mencontohkan, apabila memang dibutuhkan alat berat, maka segera dikerahkan. BNPB akan membantu dari segi anggaran operasionalnya.

“Kalau masih ada yang butuh alat berat, segera didata dan diajukan. BNPB akan bantu anggarannya,” kata Suharyanto.

Demi memaksimalkan segala daya dan upaya serta waktu agar lebih efektif dan efisien, Suharyanto menekankan perbaikan rumah dan infrastruktur yang rusak dapat segera mulai dilakukan secara paralel dengan tahapan penanganan darurat. ***

Prayan Purba

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media