Sunday, 05 May 2024

Search

Sunday, 05 May 2024

Search

Jakarta Masih Banjir, BBWSCC akan Evaluasi SOP Sodetan Ciliwung

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, Bambang Heri Mulyono (memagang mik) bersama Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono (kiri) saat meninjau Stasiun Pompa Ancol Sentiong, Jakarta Utara, Senin (24/10) lalu.

JAKARTA- Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), Bambang Heri Mulyono akan mengevaluasi Standar Operasional Prosedur (SOP) Sodetan Ciliwung. Evaluasi ini untuk memperbaiki SOP yang telah dijalankan saat ini agar Sodetan Ciliwung bisa lebih maksimal menanggulangi banjir.

“Ini kan baru pertama kali ada sodetan ini mengalami banjir. Jadi kami akan mengevaluasi kembali. Apakah SOP-nya sudah benar atau ada yang perlu disempurnakan,” ujar Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), Bambang Heri Mulyono saat dikonfirmasi, Senin (13/11).

Bambang belum dapat merincikan apa saja yang hal-hal utama yang menjadi evaluasi dalam pengoperasian Sodetan Ciliwung. Dia hanya mengatakan, Sodetan Ciliwung sudah dioperasikan dengan baik. Evaluasi saat ini pun demi menyempurnakan SOP yang sudah berjalan.

“Kan banyak hal yang kami evaluasi terhadap kejadian kemarin kan. Nanti tentunya ini untuk perbaikan ke depan. Prinsipnya pengoperasian dan jalannya Sodetan Ciliwung ini sudah sesuai rencana,” kata Bambang.

Untuk diketahui, proyek sodetan Ciliwung diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (31/7). Pembangunan proyek ini memakan waktu selama 11 tahun.

Keberadaan sodetan Ciliwung tersebut diklaim dapat menyelesaikan masalah banjir di enam kelurahan di DKI Jakarta. Namun, banjir masih melanda wilayah DKI Jakarta pada 4 dan 5 November 2023 setelah dilanda hujan deras.

Proyek Sodetan Ciliwung yang disebut dapat menuntaskan 62 persen banjir di Jakarta pun dipertanyakan warga. Mega proyek yang menghabiskan dana lebih dari Rp 1 triliun ini dianggap belum efektif menanggulangi banjir di Jalan Kebon Pala 2, RT 13/ RW 4, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur. Padahal, sodetan terowongan dengan panjang mencapai 1.268 meter itu, diklaim dapat mengalirkan air dengan volume 60 meter kubik per detik. “Apalagi kan sodetan katanya sudah jadi, buktinya banjir lagi,” ujar Ketua RT 12 Kebon Pala, Sanusi saat ditemui, Minggu (5/11). Sanusi mengatakan, banjir merendam rumah warga usai hujan deras. Ia mendapat info Bendung Katulampa sudah berstatus siaga tiga. Bahkan, Pintu Air Depok dan Pintu Air Manggarai juga berstatus siaga tiga. Alhasil, ia memprediksi akan terjadi banjir besar. ***

Prayan Purba

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media